CerpenSahabat Atau Penyakit merupakan cerita pendek karangan Pearl Nafeesa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp Sejurus Dua Mata Beradu (Sebelumnya) | (Selanjutnya) Cinta Mengenal Rasa Bukan Usia Kecewa sedih, marah semua tercampur menjadi satu tak karuan. "semoga esok menjadi hari yang lebih baik" doaku sebelum tidur, harapan besar yang kunantikan. Pagi hari ini aku tak ingin terlambat karena aku percaya akan ada hari baik, jadi sekeras apapun aku akan menerimanya. BacaYuk Cerpen Elegi Kasih Tentang Kisah Cinta Befan dan Rahel. redaksi keker - Sastra. 12 Penyakit yang bisa disembuhkan jika, ada orang yang berbaik hati memberikan organ tubuh berharganya. saja, jika sudah waktunya untuk pergi, maka ia berharap ibunya mendapatkan kebahagiaannya. Satu lagi yang membuatnya sedih kemarin, Befan Katakata sedih lainnya yang juga berbicara tentang penyakit adalah seperti tertera pada kutipan di atas. Bahwasanya, sesakit apa pun rasanya, suatu penyakit mesti dilawan sehingga bisa segera mendapatkan kesembuhan. 17. Hanya Sementara Aku yakin rasa sakit ini hanya sementara, dan semoga aku bisa mengambil hikmahnya. ContohCerpen Persahabatan 4 Lembar. Contoh cerpen keluargaku 4 lembar. CERPEN DENGAN TEMA IBU 4 HALAMAN. Setelah sampai ke lapangan basket sekolah Michael terasa memiliki keluarga yang bahagia sekali ia senang dan berdoa kepada Tuhan Ya Tuhantemukanlah ibuku denganku Tuhan sehingga aku tidak sedih lagi. FdhN0Ck. Cerpen Karangan Ribka SepatiaKategori Cerpen Cinta, Cerpen Keluarga, Cerpen Sedih Lolos moderasi pada 13 June 2013 Pagi ini aku berangkat sekolah di antar oleh kakakku karena papa tidak sempat mengantarku, ada urusan mendadak. Keluargaku sangat mengasihiku kami hidup sangat rukun dan berkecukupan, rumahku penuh canda dan tawa. Sesampai di sekolah, aku mencium tangan kakakku dan berkata “doakan belajarku hari ini ya kak”, kakakku membalas dengan senyuman lalu aku pun berjalan menuju kelasku. Kegiatan proses belajar-mengajar pun di mulai, hingga hampir jam pulang pun tiba keadaanku masih baik-baik saja. Dan ketika bell pulang pun berbunyi aku keluar menusuri jalan tapi kali ini ada rasa aneh di kepalaku, aku merasakan sangat sakit hingga aku tidak tahan lagi dan duduk mencari tempat yang sepi. Setelah duduk beberapa saat kepalaku sudah tidak sakit lagi dan aku pun melanjutkan jalanku ketika itu mungkin haris melihatku dan menghampiriku, lalu berkata “tumben pulangnya lama cha?, gak di jemput papanya”, “papaku lagi sibuk jadi enggak sempat jemput ntar lagi juga kakakku mungkin datang” balasku sambil senyum biasa, “ayo aku antar pulang aja, kasian kamu sendiri disini” kata haris menawarkan. Awalnya aku menolak tapi haris terus memohon sehingga membuat aku mau. Sesampainya di depan rumah aku turun lalu berkata “gak mau masuk dulu ris”, “lain kali aja cha lagian sudah mendung nii” kata haris dengan lembut, “oh ia deh, aku masuk dulu ya” kataku lalu masuk ke dalam rumah, sesampai di rumah mama melihatku dan berkata “Kak dienya mana cha bukannya tadi dia yang jemput ya”, “cha di antar teman ma” kataku setelah itu kak die pun muncul dan melihatku lalu berkata “loo, di antar siapa cha tadi kakak jemput tapi sudah gak ada lagi di sekolah” saat kak die bicara sakit di kepalaku mulai berasa lagi lalu aku berjalan menuju kamarku sambil berkata “tadi diantar teman”. Sampai di kamar aku meletakkan tasku dan mencari obat sakit kepala, setelah minum obat sakit kepalaku hilang aku tidak ada rasa curiga di saat itu. Mungkin karena aku tadi ujian makanya kepalaku agak sedikit pusing. Besok paginya saat aku terbangun dari tidurku aku merasakan sakit kepalaku timbul lagi tapi aku tidak menghiraukan rasa sakit itu, aku bersiap-siap menuju sekolah dan di antar kakakku lagi. Turun dari motor aku hendak menyalam tangan kakakku tapi sakit itu muncul lagi hampir membuatku jatuh tapi untung kakakku langsung menangkapku dan berkata “kamu kenapa cha?, gak lagi sakit kan”, aku menatap kakakku dan berkata “gak pa-pa kok kak mungkin ini Cuma sakit kepala biasa” lalu aku berjalan menuju kelas. Saat PBM di mulai aku juga mulai merasakan sakit yang menjadi di kepalaku hingga membuatku jatuh pingsan. Dan saat aku terbangun aku sudah berada di dalam ruang UKS sekolah ternyata yang menggendong aku ke ruang UKS ini Haris teman sekelasku. Setelah beberapa menit kakakku pun datang menjemputku dan membawaku pulang, sampai di rumah aku melihat mama sangat khawatir dan langsung memelukku sambil berkata “kenapa Cha?, sakit kok gak bilang mama” aku melihat raut wajah mama yang sangat khawatir akan keadaanku lalu aku berkata “Cha gak pa-pa kok ma mungkin Cuma kecapean aja dan butuh istirahat” aku pun di antar mama kekamarku lalu aku tidur. Paginya aku sudah merasakan agak baikan dan mama datang ke kamarku lalu berkata dengan raut wajah khawatir “kalo belum sanggup sekolah gak usah di paksakan ya cha” lalu aku tersenyum dan berkata kepada mama “sudah agak mendingan kok ma, lagian hari ini cha ada ujian”. Mendengar itu mama keluar dari kamar dan aku pun bergegas untuk pergi sekolah. Kakakku mengantarku ke sekolah dan hari ini aku benar-benar merasakan lebih baik. Hari ini kami ada ujian dan saat PBM berlangsung pun aku sudah tidak merasakan sakit apa-apa lagi. Dan sepulang sekolah terlihat kak die sudah menungguku lalu kami pun pulang ke rumah, sepulang sekolah aku membantu mama masak semur kesukaanku untuk makan malam dan setelah makan malam selesai aku beranjak ke kamarku dan belajar dan aku tertidur. Pagi ini aku merasa sakit kepalaku kambuh lagi dan saat itu keluar darah dari hidungku dan aku sangat takut saat itu tapi setelah beberapa menit darahnya pun berhenti lalu aku bergegas mandi saat sarapan aku tidak cerita apa-apa sama mama dan kak die karena aku gak mau buat mereka khawatir dan setelah sarapan aku berangkat sekolah dan di sekolah sampai istirahat pertama keadaanku baik-baik aja tapi setelah istirahat kedua darah itu mulai keluar dan teman sebangkuku melihat itu lalu berkata “kamu kenapa cha?, kok keluar darah dari hidungmu” aku mencoba menutupi hidungku dengan tissue dan berkata kepada elsa “aku gak apa-apa kok sa, ini Cuma mimisan biasa kok” lalu aku pergi ke kamar mandi dan elsa mulai curiga dan khwatir denganku. Beberapa lama di kamar mandi aku mulai merasa pusing, darah itu tak kunjung berhenti dan ketika aku hampir pingsan elsa datang bersama haris dan saat itu juga haris menahanku agar tidak jatuh ke lantai dan mereka membawaku pulang ke rumah. Saat aku sadarkan diri aku melihat begitu banyak orang di sekelilingku yaitu mama, papa, kak die, haris dan elsa, lalu aku berkata dengan suara lemah “kapan papa pulang dari Australia?, kok gak kabarin cha, papa bawa apa untuk cha” ketika itu papa langsung memelukku dan berkata “adek cha sakit apa? kok bisa sampe pingsan, papa langsung pulang sesudah mamamu telpon papa dan bilang kamu sakit” aku sedikit mengeluarkan senyuman kepada papa agar dia tidak begitu khawatir dan berkata “cha gak pa-pa kok pa, cha cuma mimisan karena mungkin cha kecapean belajar” . Setelah itu haris dan elsa pun pamit pulang, “om, tan, kak kami permisi pulang dulu ya kak” kata haris lalu setelah itu elsa pun berbisik ke telingaku “cepat sembuh ya cha” lalu memberikan senyuman kepadaku. Kak die pun mengantar haris dan elsa ke depan rumah, mama dan papa terus menjagaiku saat itu lalu aku pun berkata “Cha cuma butuh istirahat kok ma, pa”. Mama dan papa pun meninggalkanku tertidur lelap di kamar tapi sebenarnya aku tidak tidur melainkan hanya ingin membuat mama dan papa tidak perlu begitu menjagaiku. Di luar kamarku aku mendengar percakapan antara mama dan papa. “Pa, Anak kita gak kenapa-napa kan pa?” kata mama dengan suara sedih “mungkin yang dikatakan Cha benar ma, dia Cuma butuh istirahat sebentar” kata papa berusaha menenangkan mama Saat itu aku hanya mampu menangis, aku juga takut akan terjadi sesuatu padaku karena selama ini aku gak pernah sakit seperti ini apalagi sampai mimisan. Aku cuma bisa berharap ini bukan sakit parah, aku berusaha menenangkan pikiran dan perasaanku dan akhirnya aku tertidur. beberapa jam kemudian aku tiba-tiba terbangun dari tidurku karena ada yang masuk kamarku dan ternyata itu mama, dia membawakan makan malam untukku dan menyuapiku. Rasanya cuma waktu kecil aku disuapin mama tapi kali ini dia menyuapiku lagi di tambah aku melihat begitu besar rasa ke khawatiran di matanya dan setelah selesai makan malam mama keluar dan menutup kamarku aku pun tidur kembali. Malam ini aku bermimpi bertemu nenek di sebuah tempat yang sangat indah, aku sangat suka tempat itu, tempat itu sangat indah, banyak bunga disana, udaranya juga sangat segar. Nenek terus mengajakku bercerita dan nenek juga mengajak aku untuk tinggal bersamanya di tempat itu tapi aku menolak, aku bilang “Cha masih ingin lama-lama sama mama, papa dan kak die nek” lalu nenek terdiam dan seketika itu aku terbangun karena mama datang membangunkanku. Aku merasa sangat aneh dengan mimpi itu karena sebelumnya aku gak pernah mimpi seperti itu apalagi bertemu nenek tapi aku tidak menceritakan itu pada mama karena tidak ingin membuatnya semakin khawatir. Aku pun berusaha kuat dan tegar di depan mama dan beranjak ke kamar mandi tapi saat aku keramas aku melihat begitu banyak rambutku yang rontok dan aku semakin takut. Aku takut aku bakal benar-benar meninggalkan mama, papa dan kak die. Aku pun berusaha bersikap seperti biasa di depan mereka saat kami sarapan, aku gak akan menceritakan apapun pada mereka. Dan hari ini aku berangkat sekolah di antar papa lagi, di kelas semua teman-teman menanyakan kabarku tapi tidak dengan haris, dia hanya melihatku saja dan terlihat wajahnya sangat cemas. Haris entah mengapa dia hadir di saat aku sakit seperti ini dan entah mengapa dia yang selalu menolongku. Hari itu di jam terakhir guru kami tidak masuk dan seperti biasa aku membawa buku dan belajar di bawah pohon di sekolahku, saat sedang asik tiba-tiba Haris muncul ke hadapanku dan menawarkan sebuah senyuman kepadaku saat itu lalu duduk di sampingku. Beberapa saat kami hanya diam-diam saja tapi saat aku hendak bicara dia juga bicara sehingga terjadilah percakapan di antara kami berdua Haris Ehh, Cha aja yang ngomong duluan. Aku Gak usah, haris aja dulu. Haris Enggak Cha aja dulu soalnya kayaknya penting. Aku Emm, ya sudah deh, Cha Cuma mau ngucapin makasih sama haris karena sudah selalu bantuin Cha selama Cha sakit, tapi gimana ceritanya sih kok kemaren waktu aku mau pingsan di Kamar mandi, haris dan elsa bisa datang bersamaan? Haris Elsa yang mengajakku ke kamar mandi karena dia khawatir kamu kenapa-napa soalnya elsa kamu udah pergi begitu lama ke kamar mandi jadi dia curiga. Aku Oohh, aku kirain kalian gak janjian. Haris Oh ya Cha ada yang mau aku Tanya sama kamu, sebenarnya kamu sakit apa sih? Aku Aku gak kenapa-napa kok ris mungkin kemaren itu kecapean aja buktinya sekarang aku udah baik-baik aja kok. Haris Cha ada yang mau aku bilang sama kamu. Aku Apa ris? kok kayaknya penting banget, hehehe Haris Aku tu suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacarku? Aku Maaf ya ris, aku belum bisa jawab sekarang. Ketika itu aku langsung pergi meninggalkan haris dan bell pun berbunyi. Aku mengambil tas ke kelas dan pulang, beberapa menit kemudian papaku datang menjemputku. Di dalam mobil aku merasa penyakit itu datang lagi dan sampai di depan pintu hendak membuka pintu tanpa sadar aku jatuh pingsan. Terbangun dari pingsan ternyata aku sudah berada di rumah sakit. Mama memelukku dan berkata sambil menangis pilu “kok adek sakit gak bilang mama sih cha?, udah gak sayang lagi ya sama mama”, “enggak kok ma, adek cuman gak mau buat mama repot” kataku sambil tersenyum. Lalu dokter masuk ke ruangku dan berbisik kepada papa hingga mereka pun keluar. Saat papa masuk, mama langsung mendekati papa dan papa mengajak mama keluar lagi, aku pun semakin bingung, apa yang terjadi padaku, apakah penyakitku ini parah. Ketika mama masuk dan mendekati tempat tidurku, aku langsung bertanya “Cha sakit apa sih ma? Kok Cha ngerasain sakit banget”, mama menangis dan memelukku lagi dan berkata dengan suara pelan “sebenarnya adek kena penyakit kanker otak stadium 5”. Seketika itu aku merasakan bahwa aku gak akan hidup lama lagi, aku benar-benar akan meninggalkan mama, papa dan kak die. Tuhan inikah akhir dari hidupku kataku dalam hati. Tapi aku berusaha tegar saat mendengar itu, aku masih mampu tersenyum kepada mereka. Ruang itu menjadi sangat sunyi senyap, hanya ada tangis dan air mata tapi aku berkata “look ok pada nangis sih, adek gak pa-pa kok ma, pa, kak die ntar juga bakal sembuh, hapus dong air matanya” mereka memelukku dengan sangat erat. Aku tau betapa sedihnya mereka tapi aku lebih sedih, aku yang merasakan sakit ini. Karena keadaanku yang semakin menurun dan parah maka aku tidak mungkin lagi bersekolah, aku harus rawat inap di rumah sakit, setelah 2 hari di rawat haris, elsa, dan kawan-kawan kelasku pun datang menjengukku. Mereka semua menangis dan memelukku satu per satu setelah mengetahui penyakitku, apalagi haris sampai-sampai dia tidak sanggup berkata-kata lagi. Hari ketiga di rumah sakit aku merasakan keadaanku semakin menurun, aku hanya dapat berdoa kepada Tuhan agar penyakit ini diangkatkan. Makin hari kepalaku semakin sakit dan rambutku pun semakin rontok dan sekarang aku sudah botak. Tuhan mengapa ini terjadi padaku, apa salahku Tuhan, aku gak sanggup melihat mereka menangis lagi. Akhirnya rumah sakit mengusulkan untuk mengobatiku di Penang, Malaysia tapi ternyata disana pun hanya sedikit harapan aku dapat sembuh, mereka tidak mampu mengobatiku hanya mampu mengurangi rasa sakit penyakitku. Mama dan papa sangat berusaha untuk mengobatiku, mereka mencari rumah sakit mana yang mampu mengobatiku tapi ketika mereka menemukan rumah sakit itu dan hendak mengajakku, aku menolak untuk di bawa kesana. Aku cuma minta di bawa pulang ke Indonesia dan berada di rumah saja karena aku merasakan waktuku gak lama lagi. Dengan terpaksa mereka menuruti keinginanku dan kami kembali ke Indonesia, di rumah ada seorang suster dari rumah sakit yang merawatku. Berada di rumah bersama mama, papa, dan kak die sudah sangat mengurangi sakitku walaupun aku sering mendengar tangis mereka di belakangku. Mengetahui aku sudah berada di rumah, haris sangat sering mengunjungiku dan menyemangatiku. Dia sangat perhatian padaku tapi sayang kami tak mungkin bersama. Hampir satu bulan keadaanku semakin memburuk dan sekarang untuk berjalan pun aku sudah tidak mampu lagi, apalagi untuk berbicara. Mama selalu mendoakanku tapi mungkin Tuhan berkehendak lain. Malam itu aku sedang menulis 2 surat, 1 untuk keluargaku dan 1 lagi untuk Haris. Isi suratku untuk keluargaku “Hei, mama, papa dan kak die aku udah senang lo disini, mungkin saat membaca surat ini Cha udah gak bisa lagi bicara, meluk dan melihat kalian tapi percayalah Cha udah bahagia disini, oia Cha disini bareng nenekku lo ma, pa, kak die. Dulu juga sebelum Cha sakit, Cha mimpi bertemu nenek dan nenek mengajak Cha tinggal bersamanya. Tapi Cha kemaren gak mau cerita soalnya Cha gak mau buat kalian khawatir. Kalian jangan sedih ya, Cha udah senang kok disini. Selamat tinggal ya. Salam Ananda Richa.” Dan isi suratku untuk Haris “Hai haris, sebelumnya Cha ucapin makasih ya, Haris selalu ada saat Cha sakit. Sebenarnya Cha juga sayang sama Haris tapi saat Haris nyatain perasaan Haris sama Cha. Cha udah ngerasa Cha itu udah sakit makanya Cha gak bisa jawab waktu itu. Haris itu pria yang baik, pasti ada banyak cewek yang lebih baik dari Cha mau sama Haris. Haris baik-baik ya. Mungkin kita gak akan bertemu. Cha bahagia disini. Salam Richa. Mungkin saat aku pergi dan setelah aku pergi surat itu sudah sampai di tangan mereka. Mudah-mudahan mereka dapat menerima kepergianku. Cha sayang mereka semua. Cerpen Karangan Ribka Sepatia Facebook Ribka Sepatia Nama Ribka Sepatia Alamat Berastagi Cerpen Penyakit Ini Akhir Hidupku merupakan cerita pendek karangan Ribka Sepatia, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Amerta Tidak Terlupakan Oleh Nur Endah Dwi Apriyani Jam sudah menunjukkan pukul WIB, di mana Anya dan teman-temannya mulai berhamburan keluar kelas. Yups, Anya merupakan siswi SMA Nusantara yang memakai sistem fullday school. Seperti biasa, di Mempunyai Adik Baru Oleh Nabila Azahro Hai namaku Nabilah Azahro, cukup panggil Aza saja. Aku bersekolah di Min Pelaihari. Pada hari Senin Tanggal 20 juni 2016 pada jam 4 subuh terdengar suara orang menangis, pada Hai Namaku Aline Hal Buruk yang Indah Part 2 Oleh Nur Ma'izzatul Akmal Beberapa jam kemudian. Aku menguap, badanku terasa lebih ringan dari beberapa saat sebelumnya. Sesaat, aku tak ingat apapun, satu-satunya hal yang kuyakini adalah aku berada di ruang yang berbeda. Malaikat Kecil Tak Bersayap Oleh Fuji Paujia Pahmawati Jia adalah seorang anak perempuan yang cantik dan baik hati. Ia merupaakan buah hati dari keluarga Wijaya dan Maria. Jia lahir di Puncak Situ yang sampai sekarang menjadi tempat Senyum Seindah Pelangi Oleh Faline Honey Semuanya seperti deja vu. Masih terukir dengan jelas di benakku, tentang hari itu. Di saat butiran-butiran air berjatuhan dari langit. Petir pun seolah tak mau kalah meramaikan suasana dengan “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" Cerpen Sedih Tentang Penyakit. Dia pernah menuliskan 6 kata berisi “for sale Abis tugasnya ngarang cerpen sih. Kata Kata Sedih Orang Cacat Auasa from Untuk lebih jelasnya cerita sedih bikin nangis tentang dua anak sahabat disimak saja cerpen sedih yang menyentuh hati dan mengharukan tentang penyakit berikut ini. Selembar surat yg sempet cwe itu titipin ke ibu nya. Cinta, kerinduan, sedih segenggam kerinduan untuk ayah secangkir kopi telah tersaji sebagai pengawal pagi. Setelah Lima Belas Tahun Ternyata Anak Yang Dirindukan Tumbuh Menjadi Seorang Kriminal Jadi Buronan Karya Fiksi Terpendek, Kita Akan Diingatkan Pada Karya Ernest Hemingway, Surat Yg Sempet Cwe Itu Titipin Ke Ibu Yang Ringan Harus Kugerakan Tuk Memulai Langkah Yang Begitu Tapi, Ia Tak Merasa Sesak Atau Ingin Bersin. Setelah Lima Belas Tahun Ternyata Anak Yang Dirindukan Tumbuh Menjadi Seorang Kriminal Jadi Buronan Polisi. Dia pernah menuliskan 6 kata berisi “for sale Satu kisah persahabatan yang bisa. Dalam cerpen tema keluarga sedih seorang ayah mengusir anak sulungnya yang saat itu masih berusia 14 tahun karena ketahuan mencuri, sang ibu begitu rindu pada anaknya sedangkan ia tak tahu di mana keberadaan arman. Bicara Karya Fiksi Terpendek, Kita Akan Diingatkan Pada Karya Ernest Hemingway, Ya. Abis tugasnya ngarang cerpen sih. Berikut ini tersedia beberapa artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang contoh cerpen tentang penyakit. Aku termasuk gadis yg sangat cupu, karena ga ada yg mengajariku ttg umur 15 mamaku meninggal & aku juga terkena penyakit leukimia kanker darah. Selembar Surat Yg Sempet Cwe Itu Titipin Ke Ibu Nya. Untuk lebih jelasnya cerita sedih bikin nangis tentang dua anak sahabat disimak saja cerpen sedih yang menyentuh hati dan mengharukan tentang penyakit berikut ini. Cinta, kerinduan, sedih segenggam kerinduan untuk ayah secangkir kopi telah tersaji sebagai pengawal pagi. Langsung aja dibaca dan resapi cerpen sedih tentang persahabatan berikut Kaki Yang Ringan Harus Kugerakan Tuk Memulai Langkah Yang Begitu Berat. Keluargaku sangat mengasihiku kami hidup sangat rukun dan berkecukupan, rumahku. Makanya aku tulis semua kegiatanku saat bertanya tentang bagaimana mencintai budaya lokal. Pagi ini aku berangkat sekolah di antar oleh kakakku karena papa tidak sempat mengantarku, ada urusan mendadak. Eh, Tapi, Ia Tak Merasa Sesak Atau Ingin Bersin. Karya tersebut bahkan diklaim sebagai novel paling pendek sedunia. Berikut di bawah ini kami berikan beberapa cerpen singkat dan menarik yang menurut penulis adalah yang terbaik. Contoh cerpen keluargaku 4 lembar. Cerpen Sedih Tentang Penyakit Jantung 7 Mei 2023pendidikan1 Tampilan PengenalanPenyakit jantung adalah salah satu penyakit yang paling umum di dunia. Ini adalah penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Penyakit jantung dapat mempengaruhi siapa saja, tidak peduli usia atau jenis kelamin. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung, termasuk gaya hidup yang tidak sehat, tekanan darah tinggi, dan Tentang Penyakit JantungCerita ini bercerita tentang seorang wanita yang menderita penyakit jantung. Namanya adalah Maya. Maya adalah seorang ibu dari dua anak yang berusia 40 tahun. Dia selalu mengabaikan gejala-gejala yang mungkin menunjukkan bahwa dia memiliki masalah hari, Maya merasa sangat lelah dan sulit bernapas. Dia pergi ke dokter dan diberitahu bahwa dia menderita penyakit jantung. Dia sangat terkejut dan tidak bisa mempercayainya. Dokter memberitahunya bahwa dia harus segera menjalani operasi sangat takut menjalani operasi jantung. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya tanpa anak-anaknya. Dia merasa sangat sedih dan khawatir tentang masa MayaMaya memutuskan untuk menjalani operasi jantung. Dia tahu bahwa dia harus melakukannya untuk bisa bertahan hidup dan melihat anak-anaknya tumbuh dewasa. Operasi jantung berjalan lancar, tetapi proses pemulihan sangat sulit bagi harus menjalani rehabilitasi jantung dan mengubah gaya hidupnya. Maya harus berhenti merokok, mengubah pola makan, dan mulai melakukan olahraga ringan. Semua perubahan ini sangat sulit bagi Maya, tetapi dia berjuang keras untuk MayaMaya mengalami banyak kesulitan selama proses pemulihan. Dia merasa sangat lelah dan sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Dia juga mengalami masalah emosional karena merasa tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu merasa sangat kesepian dan terisolasi. Dia merasa bahwa tidak ada yang bisa memahami apa yang dia alami. Dia merasa sangat sedih dan putus MayaNamun, Maya bertahan. Dia terus berjuang dan perlahan-lahan mulai merasa lebih baik. Dia mulai merasa lebih kuat dan energik. Dia mulai merasa lebih bahagia dan optimis tentang masa juga menemukan dukungan dari keluarganya dan anggota kelompok rehabilitasi jantung. Mereka membantunya melewati masa sulit dan memberikan dukungan emosional yang sangat MoralKisah Maya menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesehatan jantung. Penyakit jantung dapat mempengaruhi siapa saja, tidak peduli usia atau jenis kelamin. Oleh karena itu, kita harus selalu memperhatikan kesehatan jantung kita dengan menjalani gaya hidup sehat, melakukan olahraga, dan menghindari kebiasaan yang tidak jantung adalah masalah serius yang harus diperhatikan oleh semua orang. Kisah Maya menunjukkan betapa sulitnya menjalani hidup dengan penyakit jantung. Namun, dengan dukungan keluarga dan perubahan gaya hidup yang sehat, kita dapat bertahan dan hidup bahagia dan sehat. Oleh karena itu, mari kita semua berusaha menjaga kesehatan jantung kita dan hidup dengan gaya hidup Cerpen Sedih Tentang Penyakit Jantung© Copyright 2023 Kisah Inspiratif ini adalah cerita untuk memotivasi orang-orang yang mengidap penyakit tertentu agar dapat menjadi inspirasi dan motivasi untuk melawan penyakit yang dari seorang yang konsultasi dengan Dokter "sesepuh", lalu Sang Dokter menceritakan pengalamannya menangani penderita penyakit kanker dan lainnya yang telah divonis, namun sembuh berkat keyakinanEntah cerita hidup seseorang yang memotivasi yang dipublikasikan blog fiksi, kisah nyata atau bukan, namun yang pasti adalah kisah inspiratif yang memotivasi dan memiliki makna positif untuk jadi inspirasi hidup pengidap penyakit tertentu agar menjadi motivasi dalam kehidupan untuk lebih jelas cerita inspiratif yang memotivasi yang berisih kisah inspiratif melawan penyakit disimak saja dibawah iniKisah inspiratif motivasi kehidupanKami sedang antri periksa kesehatan. Dokter yang kami kunjungi ini termasuk dokter sepuh -berusia sekitar tujuh puluhan- spesialis penyakit..."Silakan duduk," sambut duduk di depan meja kerjanya, mengamati pria sepuh berkacamata ini yang sedang sibuk menulis identitasku di kartu pasien."Apa yang dirasakan, Mas?"Aku pun bercerita tentang apa yang kualami sejak 2013 hingga saat ini. Mulai dari awal merasakan sakit maag, peristiwa-peristiwa kram perut, ambruk berkali-kali, gejala dan vonis tipes, pengalaman opnam dan endoskopi, derita GERD, hingga tentang radang duodenum dan praktek tata pola makan Food Combining yang kulakoni."Kalau kram perutnya sudah enggak pernah lagi, Pak," ungkapku, "Tapi sensasi panas di dada ini masih kerasa, panik juga cemas, mules, mual. Kalau telat makan, maag saya kambuh. Apalagi setelah beberapa bulan tata pola makan saya amburadul lagi.""Tapi buat puasa kuat ya?""Kuat, Pak.""Orang kalau kuat puasa, harusnya nggak bisa kena maag!"Aku terbengong, menunggu penjelasan."Asam lambung itu," terang Pak Paulus, "Diaktifkan oleh instruksi otak kita. Kalau otak kita bisa mengendalikan persepsi, maka asam lambung itu akan nurut sendiri. Dan itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang puasa.""Maksudnya, Pak?""Orang puasa 'kan malamnya wajib niat to?""Njih, Pak.""Nah, niat itulah yang kemudian menjadi kontrol otak atas asam lambung. Ketika situ sudah bertekad kuat besok mau puasa, besok nggak makan sejak subuh sampai maghrib, itu membuat otak menginstruksikan kepada fisik biar kuat, asam lambung pun terkendali. Ya kalau sensasi lapar memang ada, namanya juga puasa. Tapi asam lambung tidak akan naik, apalagi sampai parah. Itu syaratnya kalau situ memang malamnya sudah niat mantap. Kalau cuma di mulut bilang mau puasa tapi hatinya nggak mantap, ya tetap nggak kuat. Makanya niat itu jadi kewajiban, 'kan?""Iya, ya, Pak," aku manggut-manggut nyengir."Manusia itu, Mas, secara ilmiah memang punya tenaga cadangan hingga enam puluh hari. Maksudnya, kalau orang sehat itu bisa tetap bertahan hidup tanpa makan dalam keadaan sadar selama dua bulan. Misalnya puasa dan buka-sahurnya cuma minum sedikit. Itu kuat. Asalkan tekadnya juga kuat."Aku melongo lagi."Makanya, dahulu raja-raja Jawa itu sebelum jadi raja, mereka tirakat dulu. Misalnya puasa empat puluh hari. Bukanya cuma minum air kali. Itu jaman dulu ya, waktu kalinya masih bersih. Hahaha," ia tertawa ringan, menambah rona wajahnya yang memang kelihatan masih segar meski keriput penanda ia mengambil sejilid buku di rak sebelah kanan meja kerjanya. Ya, ruang praktek dokter dengan rak buku. Keren sekali. Aku lupa judul dan penulisnya. Ia langsung membuka satu halaman dan menunjukiku beberapa baris kalimat yang sudah distabilo hijau."Coba baca, Mas 'mengatakan adalah mengundang, memikirkan adalah mengundang, meyakini adalah mengundang'. Jadi kalau situ memikirkan; 'ah, kalau telat makan nanti asam lambung saya naik', apalagi berulang-ulang mengatakan dan meyakininya, ya situ berarti mengundang penyakit itu. Maka benar kata orang-orang itu bahwa perkataan bisa jadi doa. Nabi Musa itu, kalau kerasa sakit, langsung mensugesti diri; ah sembuh. Ya sembuh. Orang-orang debus itu nggak merasa sakit saat diiris-iris kan karena sudah bisa mengendalikan pikirannya. Einstein yang nemuin bom atom itu konon cuma lima persen pendayagunaan otaknya. Jadi potensi otak itu luar biasa," papar Pak Paulus."Jadi kalau jadwal makan sembarangan berarti sebenarnya nggak apa-apa ya, Pak?""Nah, itu lain lagi. Makan harus tetap teratur, ajeg, konsisten. Itu agar menjaga aktivitas asam lambung juga. Misalnya situ makan tiga kali sehari, maka jarak antara sarapan dan makan siang buatla sama dengan jarak antara makan siang dan makan malam. Misalnya, sarapan jam enam pagi, makan siang jam dua belas siang, makan malam jam enam petang. Kalau siang, misalnya jam sebelas situ rasanya nggak sempat makan siang jam dua belas, ya niatkan saja puasa sampai sore. Jangan mengundur makan siang ke jam dua misalnya, ganti aja dengan minum air putih yang banyak. Dengan pola yang teratur, maka organ di dalam tubuh pun kerjanya teratur. Nah, pola teratur itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang yang puasa dengan waktu buka dan sahurnya.""Ooo, gitu ya Pak," sahutku baru menyadari."Tapi ya itu tadi. Yang lebih penting adalah pikiran situ, yakin nggak apa-apa, yakin sembuh. Allah sudah menciptakan tubu kita untuk menyembuhkan diri sendiri, ada mekanismenya, ada enzim yang bekerja di dalam tubuh untuk penyembuhan diri. Dan itu bisa diaktifkan secara optimal kalau pikiran kita optimis. Kalau situ cemas, takut, kuatir, justru imunitas situ turun dan rentan sakit juga."Pak Paulus mengambil beberapa jilid buku lagi, tentang 'enzim kebahagiaan' endorphin, tentang enzim peremajaan, dan beberapa tema psiko-medis lain tulisan dokter-dokter Jepang dan Mesir."Situ juga berkali-kali divonis tipes ya?""Iya, Pak.""Itu salah kaprah.""Maksudnya?""Sekali orang kena bakteri thypoid penyebab tipes, maka antibodi terhadap bakteri itu bisa bertahan dua tahun. Sehingga selama dua tahun itu mestinya orang tersebut nggak kena tipes lagi. Bagi orang yang fisiknya kuat, bisa sampai lima tahun. Walaupun memang dalam tes widal hasilnya positif, tapi itu bukan tipes. Jadi selama ini banyak yang salah kaprah, setahun sampai tipes dua kali, apalagi sampai opnam. Itu biar rumah sakitnya penuh saja. Kemungkinan hanya demam biasa.""Haah?""Iya Mas. Kalaupun tipes, nggak perlu dirawat di rumah sakit sebenarnya. Asalkan dia masih bisa minum, cukup istirahat di rumah dan minum obat tipes. Sembuh sudah. Dulu, pernah di RS Sardjito, saya anjurkan agar belasan pasien tipes yang nggak mampu, nggak punya asuransi, rawat jalan saja. Yang penting tetep konsumsi obat dari saya, minum yang banyak, dan tiap hari harus cek ke rumah sakit, biayanya gratis. Mereka nurut. Itu dalam waktu maksimal empat hari sudah pada sembuh. Sedangkan pasien yang dirawat inap, minimal baru bisa pulang setelah satu minggu, itupun masih lemas.""Tapi 'kan pasien harus bedrest, Pak?""Ya 'kan bisa di rumah.""Tapi kalau nggak pakai infus 'kan lemes terus Pak?""Nah situ nggak yakin sih. Saya yakinkan pasien bahwa mereka bisa sembuh. Asalkan mau nurut dan berusaha seperti yang saya sarankan itu. Lagi-lagi saya bilang, kekuatan keyakinan itu luar biasa lho, Mas."Dahiku berkernyit. Menunggu lanjutan cerita."Dulu," lanjut Pak Paulus, "Ada seorang wanita kena kanker payudara. Sebelah kanannya diangkat, dioperasi di lama, ternyata payudara kirinya kena juga. Karena nggak segera lapor dan dapat penanganan, kankernya merembet ke paru-paru dan jantung. Medis di Sardjito angkat divonis punya harapan hidup maksimal hanya empat bulan.""Lalu, Pak?" tanyaku antusias."Lalu dia kesini ketemu saya. Bukan minta obat atau cuma nanya; 'Pak Paulus, saya sudah divonis maksimal empat bisa nggak kalau diundur jadi enam bulan?'Saya heran saat itu, saya tanya bilang bahwa enam bulan lagi anak bungsunya mau nikah, jadi pengen 'menangi' momen itu.""Waah.. Lalu, Pak?""Ya saya jelaskan apa adanya. Bahwa vonis medis itu nggak seratus persen, walaupun prosentasenya sampai sembilan puluh sembilan persen, tetap masih ada satu persen berupa kepasrahan kepada Tuhan yang bisa mengalahkan vonis medis sekalipun. Maka saya bilang; sudah Bu, situ nggak usah mikir bakal mati empat bulan lagi. Justru situ harus siap mental, bahwa hari ini atau besok situ siap mati. Kapanpun mati, siap! Begitu, situ pasrah kepada Tuhan, siap menghadap Tuhan kapanpun. Tapi harus tetap berusaha bertahan hidup."Aku tambah melongo. Tak menyangka ada nasehat macam itu. Kukira ia akan memotivasi si ibu agar semangat untuk sembuh, malah disuruh siap mati kapanpun. O iya, mules mual dan berbagai sensasi ketidaknyamanan sudah tak kurasakan lagi."Dia mau nurut. Untuk menyiapkan mental siap mati kapanpun itu dia butuh waktu satu bulan. Dia bilang sudah mantap, pasrah kepada Tuhan bahwa dia siap. Dia nggak lagi mengkhawatirkan penyakit itu, sudah sangat enjoy. Nah, saat itu saya cuma kasih satu macam obat. Itupun hanya obat anti mual biar dia tetap bisa makan dan punya energi untuk melawan kankernya. Setelah hampir empat bulan, dia check-up lagi ke Sardjito dan di sana dokter yang meriksa geleng-geleng. Kankernya sudah berangsur-angsur hilang!""Orangnya masih hidup, Pak?""Masih. Dan itu kejadian empat belas tahun lalu.""Wah, wah, wah..""Kejadian itu juga yang menjadikan saya yakin ketika operasi jantung dulu.""Lhoh, njenengan pernah Pak?""Iya. Dulu saya operasi bedah jantung di Jakarta. Pembuluhnya sudah rusak. Saya ditawari pasang ring. Saya nggak mau. Akhirnya diambillah pembuluh dari kaki untuk dipasang di jantung. Saat itu saya yakin betul sembuh cepat. Maka dalam waktu empat hari pasca operasi, saya sudah balik ke Jogja, bahkan dari bandara ke sini saya nyetir sendiri. Padahal umumnya minimal dua minggu baru bisa pulang. Orang yang masuk operasi yang sama bareng saya baru bisa pulang setelah dua bulan."Pak Paulus mengisahkan pengalamannya ini dengan mata berbinar. Semangatnya meluap-luap hingga menular ke pasiennya ini. Jujur saja, penjelasan yang ia paparkan meningkatkan harapan sembuhku dengan begitu ketika dua tahun lalu pada saat ngobrol dengan Bu Anung tentang pola makan dan kesehatan. Semangat menjadi kembali segar!"Tapi ya nggak cuma pasrah terus nggak mau usaha. Saya juga punya kenalan dokter," lanjutnya,"Dulu tugas di Bethesda, aslinya Jakarta, lalu pindah mukim di Tennessee, sana dia kena kanker stadium empat. Setelah divonis mati dua bulan lagi, dia akhirnya pasrah dan pasang mental siap mati suatu hari dia jalan-jalan ke perpustakaan, dia baca-baca buku tentang Afrika. Lalu muncul rasa penasaran, kira-kira gimana kasus kanker di Afrika. Dia cari-cari referensi tentang itu, nggak ketemu. Akhirnya dia hubungi kawannya, seorang dokter di Afrika itu nggak bisa jawab. Lalu dihubungkan langsung ke kementerian kesehatan sana. Dari kementerian, dia dapat jawaban mengherankan, bahwa di sana nggak ada kasus kanker. Nah dia pun kaget, tambah penasaran."Pak Paulus jeda sejenak. Aku masih menatapnya penuh penasaran juga,"Lanjut, Pak," benakku."Beberapa hari kemudian dia berangkat ke Afrika Tengah. Di sana dia meneliti kebiasaan hidup orang-orang pribumi. Apa yang dia temukan? Orang-orang di sana makannya sangat sehat. Yaitu sayur-sayuran mentah, dilalap, nggak dimasak kayak porsi makan itu tiga perempat ya sayuran, sisanya yang seperempat untuk menu karbohidrat. Selain itu, sayur yang dimakan ditanam dengan media yang organik. Pupuknya organik pake kotoran hewan dan sisa-sisa ya betul-betul sehat. Nggak kayak kita, sudah pupuknya pakai yang berbahaya, eh pakai dimasak pula. Serba salah beras merah dan hitam yang sehat-sehat itu, kita nggak mau makan. Malah kita jadikan pakan burung, ya jadinya burung itu yang sehat, kitanya sakit-sakitan."Keterangan ini mengingatkanku pada obrolan dengan Bu Anung tentang sayur mayur, menu makanan serasi, hingga beras sehat. Pas sekali."Nah dia yang awalnya hanya ingin tahu, akhirnya ikut-ikutan. Dia tinggal di sana selama tiga mingguan dan menalani pola makan seperti orang-orang Afrika itu.""Hasilnya, Pak?""Setelah tiga minggu, dia kembali ke Tennessee. Dia mulai menanam sayur mayur di lahan sempit dengan cara alami. Lalu beberapa bulan kemudian dia check-up medis lagi untuk periksa kankernya,""Sembuh, Pak?""Ya! Pemeriksaan menunjukkan kankernya hilang. Kondisi fisiknya berangsur-angsur membaik. Ini buki bahwa keyakinan yang kuat, kepasrahan kepada Tuhan, itu energi yang luar biasa. Apalagi ditambah dengan usaha yang logis dan sesuai dengan fitrah tubuh. Makanya situ nggak usah cemas, nggak usah takut.."Takjub, tentu momen ini Pak Paulus menghujaniku dengan pengalaman-pengalamannya di dunia kedokteran, tentang kisah-kisah para pasien yang punya optimisme dan pasien yang jadi teringat kisah serupa yang menimpa alumni Madrasah Huffadh Al-Munawwir, pesantren tempatku belajar saat santri ini mengidap tumor ganas yang bisa berpindah-pindah divonis dokter hanya mampu bertahan hidup dua bulan. Terkejut atas vonis ini, ia misuh-misuh di depan dokter saat pada akhirnya ia mampu menerima kenyataan pun bertekad menyongsong maut dengan percaya diri dan ibadah. Ia sowan ke Romo Kiai, menyampaikan maksudnya oleh Romo Kiai, santri ini diijazahi diberi rekomendasi amalanRiyadhoh Qur'an, yakni amalan membaca Al-Quran tanpa henti selama empat puluh hari penuh, kecuali untuk memenuhi hajat dan kewajiban pun dimulai. Ia lalui hari-hari dengan membaca Al-Quran tanpa di pojokan aula Madrasah Huffadh yang sekarang. Karena merasa begitu dingin, ia jadikan karpet sebagai ke tiga puluh, ia sering muntah-muntah, keringatnya pun sudah begitu mirip bangkai tikus,kenang narasumber yang menceritakan kisah ini padaku. Hari ke tiga puluh lima, tubuhnya sudah nampak lebih segar, dan ajaibnya; benjolan tumornya sudah rampung riyadhoh empat puluh hari itu, dia kembali periksa ke rumah sakit di mana ia divonis rumah sakit pun heran. Penyakit pemuda itu sudah hilang, bersih, dan menunjukkan kondisi vital yang sangat sehat!Aku pribadi sangat percaya bahwa gelombang yang diciptakan oleh ritual ibadah bisa mewujudkan energi positif bagi energi penyembuhan bagi mereka yang tidak mudah untuk sampai ke frekuensi itu, namun harus sering dilatih. Hal ini diiyakan oleh Pak Paulus."Untuk melatih pikiran biar bisa tenang itu cukup dengan tarik napas lewat hidung dalam-dalam selama lima detik, kemudian tahan selama tiga detik. Lalu hembuskan lewat mulut sampai tuntas. Lakukan tujuh kali setiap sebelum Shubuh dan sebelum sangat efektif. Kalau orang pencak, ditahannya bisa sampai tujuh detik. Tapi kalau untuk kesehatan ya cukup tiga detik saja."Nah, anjuran yang ini sudah kupraktekkan sejak lama. Meskipun dengan tata laksana yang sedikit untuk mengatasi insomnia. Memang ampuh. Yakni metode merasa susah tidur alias insomnia, itu pengaruh pikiran yang masih terganggu berbagai pikiran perlu ditenangkan, yakni dengan pernapasan. Tak perlu 0bat, bivs, atau sejenisnya, murah tarik napas lewat hidung sampai detik ke empat, lalu tahan sampai detik ke tujuh, lalu hembuskan lewat mulut pada detik ke delapan. Ulangi sebanyak empat sampai lima iya mata kita tidak langsung terpejam ngantuk, tapi pikiran menadi rileks dan beberapa menit kemudian tanpa terasa kita sudah terlelap. Awalnya aku juga agak ragu, tapi begitu kucoba, ternyata memang ampuh. Bahkan bagi yang mengalami insomnia sebab rindu akut sekalipun."Gelombang yang dikeluarkan oleh otak itu punya energi sendiri, dan itu bergantung dari seberapa yakin tekad kita dan seberapa kuat konsentrasi kita," terangnya,"Jadi kalau situ sholat dua menit saja dengan khusyuk, itu sinyalnya lebih bagus ketimbang situ sholat sejam tapi pikiran situ kemana-mana, hehehe."Duh, terang saja aku tersindir di kalimat ini."Termasuk dalam hal ini adalah keampuhan sholat malam. Sholat tahajud. Itu ketika kamu baru bangun di akhir malam, gelombang otak itu pada frekuensi Alpha. Jauh lebih kuat daripada gelombang Beta yang teradi pada waktu Isya atau Shubuh. Jadi ya logis saja kalau doa di saat tahajud itu begitu cepat 'naik' dan terkabul. Apa yang diminta, itulah yang diundang. Ketika tekad situ begitu kuat, ditambah lagi gelombang otak yang lagi kuat-kuatnya, maka sangat besar potensi terwujud doa-doa situ."Tak kusangka Pak Paulus bakal menyinggung perihal sholat segala. Aku pun ternganga. Ia menunjukkan sampul buku tentang 'enzim panjang umur'."Tubuh kita ini, Mas, diberi kemampuan oleh Allah untuk meregenerasi sel-sel yang rusak dengan bantuan enzim tertentu, populer disebut dengan enzim panjang umur. Secara berkala sel-sel baru terbentuk, dan yang lama dibuang. Ketika pikiran kita positif untuk sembuh, maka yang dibuang pun sel-sel yang terkena penyakit. Menurut penelitian, enzim ini bisa bekerja dengan baik bagi mereka yang sering merasakan lapar dalam tiga sampai empat hari sekali."Pak Paulus menatapku, seakan mengharapkan agar aku menyimpulkan sendiri."Puasa?""Ya!""Senin-Kamis?""Tepat sekali! Ketika puasa itu regenerasi sel berlangsung dengan optimal. Makanya orang puasa sebulan itu juga harusnya bisa jadi detoksifikasi yang ampuh terhadap berbagai penyakit."Lagi-lagi,aku asing dengan teori ini."Pokoknya situ harus merangsang tubuh agar bisa menyembuhkan diri sendiri. Jangan ketergantungan dengan obat. Suplemen yang nggak perlu-perlu amat,nggak usahlah. Minum yang banyak, sehari dua liter, bisa lebih kalau situ banyak berkeringat, ya tergantung kebutuhan. Tertawalah yang lepas, bergembira, nonton film lucu tiap hari juga bisa merangsang produksi endorphin, hormon kebahagiaan. Itu akan sangat mempercepat kesembuhan. Penyakit apapun itu! Situ punya radang usus kalau cemas dan khawatir terus ya susah sembuhnya. Termasuk asam lambung yang sering kerasa panas di dada itu."Terus kusimak baik-baik anjurannya sambil mengelus perut yang tak lagi terasa begah. Aneh."Tentu saja seperti yang saya sarankan, situ harus teratur makan, biar asam lambung bisa teratur juga. Bangun tidur minum air hangat dua gelas sebelum diasupi yang lain. Ini saya kasih vitamin saja buat situ, sehari minum satu saja. Tapi ingat, yang paling utama adalah kemantapan hati, yakin, bahwa situ nggak apa-apa. Sembuh!"Begitulah. Perkiraanku yang tadinya bakal disangoni berbagai macam jenis obat pun dua puluh rangkai kaplet vitamin biasa, Obivit, suplemen makanan yang tak ada ?;kaitannya dengan asam lambung apalagi satu jam kami ngobrol di ruang praktek itu, tentu saja ini pengalaman yang tak biasa. Seperti konsultasi dokter pribadi saja saat keluar, kulihat masih ada dua pasien lagi yang kelihatannya sudah begitu jengah menunggu."Yang penting pikiran situ dikendalikan, tenang dan berbahagia saja ya," ucap Pak Paulus sambil menyalamiku ketika hendak jujur saja, aku pulang dalam keadaan bugar, sama sekali tak merasa mual, mules, dan kasih Pak Paulus. 1HIDDEN PAIN [END]oleh 🍃Dari sekian banyaknya rasa sakit, kenapa dari keluarga yang paling mengesankan rasa sakitnya. *** Highest Rank 3 in Brokenhome [26Sep2021] Highest Rank 1 in Anaksma [1... 2Transmigration Perubahanoleh babyzloraFiguran? Ah yang benar saja. Anandhira Azahra harus mati karena jatuh dari tangga, dan parahnya ia tidak masuk surga atau neraka gadis ini justru memasuki raga seorang F... 3TURTLE Endoleh ByKura-kura itu hidup nya dapat 100 tahun lebih lama, tidak langka dan banyak jenis nya. Alea ingin seperti kura-kura hidup lebih dari 1 abad. Panjang umur biar bisa tumbu... 5The Secret Shila [END]oleh 🦋[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK KETINGGALAN INFO TENTANG CERITA INI] ____ "Sebuah rahasia yang berakhir duka." ____ Ini kisah tentang Shila Nashyta Winata... 8DIO or GIOoleh Fino Idapa jadinya seseorang yang terkenal dingin dan kejam, Harus bertransmigrasi ke tubuh seorang anak yang terlahir dengan di beri penyakit yang membuat dia harus menderita... 9ANGKASA ENDoleh sisca damayantiSelamat membaca cerita Angkasa dan Raisa❤❤ Bercerita tentang. Angkasa Saputra Wiratama. Murid laki-laki paling berpengaruh di SMA Merah Putih. Selain karena seorang anak... 11Goresan ARABBELoleh buah berry"it hurts when I make a promise" Arabbel pikir ia sudah bebas, tapi ternyata tidak. Itu semakin parah. Sesak dan kesakitan sudah menjadi makanan sehari-harinya... 13FERO On Goingoleh fer. agah nugrahaFero dengan segala luka nya. Ga bisa nulis deskripsi cerita. Penasaran? Tinggal baca GRATIS. Asal VOTE *osteosarcoma *bunda *daddy *anak tengah *di abaikan 1 "KANK... 15Minggu terakhiroleh FaniraP"Karena kamu memang pengen aku menghilang, baiklah, aku akan menghilang. Tapi aku minta satu syarat." "Biarkan ini jadi Minggu terakhir aku bersamamu. Dan... 16Story Zoyaoleh njuaZiya dan Zoya adalah seorang kakak beradik yg diperlakukan berbeda oleh orangtuanya. Ziya Exelyn Alatas adalah putri pertama ayah Adnan Farris Alatas dan bunda Elmira M... 17COMPLICATED FEELINGS [ON GOING]oleh taca[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DULU SEBELUM MEMBACA] Keyna Slavionna Gherson, gadis yang selalu di jadikan ratu oleh sang kekasih. Selama 2 tahun m... 18S E N J A [END]oleh Meir TsabitaFollow dulu author nya! PLAGIAT DI HARAP MENJAUH‼⚠❗❗ _________________________________ Athena Senja Maharani nama indah orang nya pun indah. Senyum yang menawan dapat me... 20Maura and Fiction Worldoleh RadinaMaura Astara, adalah gadis remaja yang gemar membaca cerita fiksi. Memiliki kehidupan normal layaknya remaja lainnya, hanya kurang beruntung di kisah percintaan saja, ka...

cerpen sedih tentang penyakit