CaraMembaca Puisi. Kegiatan membaca puisi (poetry reading) mulai populer sejak hadirnya kembali WS. Rendra dari kelananya di Amerika Serikat. Agar dapat membaca puisi dengan baik, perlu memperhatikan hal-hal berikut, yang dikutip dari buku "Bahasa Indonesia untuk SMA/MA" oleh Setyartiningsih. 1. Interpretasi Membacapuisi (poetry reading) pada hakikatnya merupakan suatu usaha menyampaikan puisi kepada pendengar atau hadirin dengan cara yang setepat-tepatnya (sesuai dengan tuntutan puisi itu sendiri) untuk membawakan seluruh nilai-nilai puisi tersebut sesuai dengan yang dimaksudkan penyairnya (Suharianto 1982: 46). PENGARUHKETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DAN MINAT MEMBACA TERHADAP NILAI APRESIASI PUISI[1] (Tesis Mini) BAB I PENDAHULUAN. Alzena Khairana. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 35 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Salahsatu kegiatannya adalah "baca puisi" yang masuk dalam sesi Panggung Anak Indonesia Merdeka. Tahun lalu, Kementerian PPPA juga mengadakan lomba menulis dan membaca puisi untuk memperingati HAN. Karya yang terpilih bahkan dibacakan langsung di acara puncaknya (23/7/2020). Puisi tampaknya manjadi karya sastra yang mendapat banyak perhatian. MembacaPuisi merupakan kegiatan membaca indah. untuk itu, membaca harus memperhatikan empat hal, yaitu lafal, tekanan, intonasi dan jedah. hal tersebut di maksudkan agar isi puisinya dapat terekspresikan dengan jelas. dengan demikian, pendengar bisa memahami maksud penyairnya dengan baik. pAs7. 1. Membaca puisi sebagai Apresiasi Puisi Secara makna leksikal, apresiasi appreciation mengacu pada pengertian pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian, dan pernyataan yang memberikan penilaian Hornby dalam Sayuti, 19852002. Sementara itu, Effendi 1973 18 menyatakan bahwa apresiasi sastra adalah menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra. Pada dasarnya, kegiatan membaca puisi merupakan upaya apresiasi puisi. Secara tidak langsung, bahwa dalam membaca puisi, pembaca akan berusaha mengenali, memahami, menggairahi, memberi pengertian, memberi penghargaan, membuat berpikir kritis, dan memiliki kepekaan rasa. Semua aspek dalam karya sastra dipahami, dihargai bagaimana persajakannya, irama, citra, diksi, gaya bahasa, dan apa saja yang dikemukakan oleh media. Pembaca akan berusaha untuk menerjemahkan bait perbait untuk merangkai makna dari makna puisi yang hendak disampaikan pengarang. Pembaca memberi apresiasi, tafsiran, interpretasi terhadap teks yang dibacanya Setelah diperoleh pemahaman yang dipandang cukup, pembaca dapat membaca puisi. Karena kata “membacakan” mengandung makna benefaktif, yaitu melakukan sesuatu pekerjaan untuk orang lain, maka penyampaian bentuk yang mencerminkan isi harus dilakukan dengan total agar apresiasi pembaca terhadap makna dalam puisi dapat tersampaikan dengan baik kepada pendengar. Makna yang telah didapatkan dari hasil apresiasi diungkapkan kembali melalui kegiatan membaca puisi. Dapat pula dikatakan sebagai suatu kegiatan transformasi dari apresiasi pembaca dengan karakter pembacaannya, termasuk ekspresi terhadap penonton. 2. Faktor-faktor Penting dalam Membaca puisi Setiap bentuk dan gaya baca puisi selalu menuntut adanya ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan, dan gerakan badan. Keempat ekspresi dan gerakan tersebut harus memperhatikan 1 jenis acara pertunjukkan, pembuka acara resmi, performance-art, dll, 2 pencarian jenis puisi yang cocok dengan tema perenungan, perjuangan, pemberontakan, perdamaian, ketuhanan, percintaan, kasih sayang, dendam, keadilan, kemanusiaan, dll, 3 pemahaman puisi yang utuh, 4 pemilihan bentuk dan gaya baca puisi, 5 tempat acara indoor atau outdoor, 6 audien, 7 kualitas komunikasi, 8 totalitas performansi penghayatan, ekspresi, 9 kualitas vokal, 10 kesesuaian gerak, dan 11 jika menggunakan bentuk dan gaya teaterikal, harus memperhatikan a pemilihan kostum yang tepat, b penggunaan properti yang efektif dan efisien, c setting yang sesuai dan mendukung tema puisi, d musik yang sebagai musik pengiring puisi atau sebagai musikalisasi puisi 3. Bentuk dan Gaya dalam Membaca puisi Suwignyo 2005 mengemukakan bahwa bentuk dan gaya baca puisi dapat dibedakan mejadi tiga, yaitu 1 bentuk dan gaya baca puisi secara poetry reading, 2 bentuk dan gaya baca puisi secara deklamatoris, dan 3 bentuk dan gaya baca puisi secara teaterikal. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Poetry Reading Ciri khas dari bentuk dan gaya baca puisi ini adalah diperkenankannya pembaca membawa teks puisi. Adapaun posisi dalam bentuk dan gaya baca puisi ini dapat dilakukan dengan 1 berdiri, 2 duduk, dan 3 berdiri, duduk, dan bergerak. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi berdiri, maka pesan puisi disampaikan melalui gerakan badan, kepala, wajah, dan tangan. Intonasi baca seperti keras lemah, cepat lambat, tinggi rendah dilakukan dengan cara sederhana. Bentuk dan gaya baca puisi ini relatif mudah dilakukan. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi duduk, maka pesan puisi disampaikan melalui 1 gerakan-gerakan kepala mengenadah, menunduk menoleh, 2 gerakan raut wajah mengerutkan dahi, mengangkat alis, 3 gerakan mata membelakak, meredup, memejam, 4 gerakan bibir tersenyum, mengatup, melongo, dan 5 gerakan tangan, bahu, dan badan, dilakukan seperlunya. Sedangkan intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat katakata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca puisi duduk, berdiri, dan bergerak, maka yang harus dilakukan pada posisi duduk adalah 1 memilih sikap duduk dengan santai, 2 arah dan pandangan mata dilakukan secara bervariasi, dan 3 melakukan gerakan tangan dilakuakan dengan seperlunya. Sedang yang dilakukan pada saat berdiri adalah 1 mengambil sikap santai, 2 gerakan tangan, gerakan bahu, dan posisi berdiri dilakukan dengan bebas, dan 3 ekspresi wajah kerutan dahi, gerakan mata, senyuman dilakukan dengan wajar. Yang dilakukan pada saat bergerak adalah 1 melakukan dengan tenang dan terkendali, dan 2 menghindari gerakan-gerakan yang berlebihan. Intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat katakata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Deklamatoris Jika deklamator memilih bentuk dan gaya dengan posisi duduk, berdiri, dan bergerak, maka yang dilakukan pada posisi duduk adalah 1 memilih posisi duduk dengan santai, kaki agak ditekuk, posisi mriing dan badan agak membungkuk, Dan 2 arah dan pandangan mata dilakukan bervariasi menatap dan menunduk. Sedang yang dilakukan pada posisi berdiri 1 mengambil sikap tegak dengan wajah menengadah, tangan menunjuk, dan 2 wajah berseri-seri dan bibir tersenyum. Yang dilakukan pada saat bergerak 1 melakukan dengan tenang dan bertenaga, dan 2 kaki dilangkahkan dengan pelan dan tidak tergesa-gesa. Intonasi dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat kata-kata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Teaterikal Ciri khas bentuk dan gaya baca puisi teaterikal bertumpu pada totalitas ekspresi, pemakaian unsur pendukung, misal kostum, properti, setting, musik, dll., meskipun masih terikat oleh teks puisi/tidak. Bentuk dan gaya baca puisi secara teaterikal lebih rumit daripada poetry reading maupun deklamatoris. Puisi yang sederhana apabila dibawakan dengan ekspresi akan sangat memesona. Ekspresi jiwa puisi ditampakkan pada perubahan tatapan mata dan sosot mata. Gerakan kepala, bahu, tangan, kaki, dan badan harus dimaksimalkan. Potensi teks puisi dan potensi diri pembaca puisi harus disinergikan. Pembaca dapat menggunakan efek-efek bunyi seperti dengung, gumam, dan sengau diekspresikan dengan total. Lakuan-lakukan pembaca seperti menunduk, mengangkat tangan, membungkuk, berjongkok, dan berdiri bebas diekspresikan sesuai dengan motivasi dalam puisi. Aktualisasi jiwa puisi harus menyatu dengan aktualisasi diri pembaca. Inilah bentuk dari gaya baca puisi yang paling menantang untuk dilakukan. ekawulandari77 ekawulandari77 B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama terjawab Iklan Iklan Deliciaindira77 Deliciaindira77 JawabanMemperhatikan mimikMenggunakan ekspresiBahasanya harus sopan dan santunMaaf kalo salah Sebenarnya saya pernah ikut lomba puisi Semoga membantu makasi Kk Jadikan saya yg tercerdas ya Iklan Iklan Pertanyaan baru di B. Indonesia 3. Apa yang dimaksud peta pikiran?​ 1. Teks eksplanasi adalah b. C. teks yang teks yang sesuatu. yang d. teks yang a berisi penjelasan tentang suatu proses. berisi tentang cara mengerjak … an teks berisi tentang pendapat. menceritakan suatu kejadian. kr eksplanasi adalah​ Gimana buaya bisa bertahan hidup di dalam air Tuliskan arti kata motif dalam paragraf tersebut Pagi pagi berolahraga Keliling kampung berlari lari Belajar sambil berdoa Supaya kita berilmu tinggi Pantun tersebut termasuk jenis pantun Sebelumnya Berikutnya Iklan Pernahkah tertarik untuk mempelajari cara membaca puisi yang baik dan benar? Karena masih banyak orang diluar sana mungkin kurang PD untuk membaca puisi di depan banyak orang, atau bahkan ketika mengikuti lomba. Puisi juga sering dilombakan baik itu lomba menulis puisi maupun lomba membaca puisi. Dalam menulis puisi sepertinya tidak terlalu banyak teknik perlu dipelajari, karena prinsipnya sama seperti menulis karya pada umumnya. Namun, menjadi lain soal ketika membaca proses membaca puisi. Sebab sebagaimana yang diketahui bersama, membaca sebuah puisi punya ciri khas. Sehingga berbeda pada saat membaca novel, cerpen, maupun materi di sebuah mata pelajaran. Baca juga Pengertian dan Ciri Puisi Naratif Ada permainan intonasi, sehingga ada kata yang diberi tekanan ada juga yang dibuat datar. Kemudian ekspresi wajah atau mimik juga bermain disini, oleh sebab itu pembacaan puisi tidak bisa sembarangan. Lalu, bagaimana cara membaca puisi yang benar? Daftar Isi Artikel 1Cara Membaca Puisi yang Benar1. Pelafalan yang Tegas2. Memperhatikan Artikulasi3. Ekspresi dan Mimik4. Memainkan Gesture Tubuh5. Menguatkan Mental6. Membaca & Memahami Supaya Tidak Salah7. Atur Pernafasan Agar Stabil8. Mengetahui Makna Puisi9. Pakaian yang MendukungPertanyaan Umum Cara Membaca PuisiKesimpulan Cara Membaca Puisi yang Benar Membaca puisi sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya butuh keterampilan khusus. Sebab tidak sama ketika membaca jenis karya sastra lain, semisal cerpen maupun novel. Jika karya sastra lain bisa dibaca datar dan cukup memperhatikan tanda baca. Sebelumnya, pahami perbedaan sajak dan puisi. Maka pada puisi ada banyak aspek perlu diperhatikan agar pembacaannya tepat dan bisa menyampaikan pesan dari puisi tersebut dengan baik. Adapun cara membaca puisi yang baik dan benar memang perlu memperhatikan beberapa hal. Yaitu 1. Pelafalan yang Tegas Cara yang pertama agar puisi bisa dibaca dengan baik dan benar adalah memperhatikan pelafalannya. Pelafalan dalam membaca puisi sebaiknya tegas sehingga jelas, pembaca sedang menyebut kata apa saja. Pelafalan sendiri adalah teknik dalam menyebutkan sebuah kata, dimana dalam pembacaan puisi memang harus tegas. Antara satu kata dengan kata lain harus jelas penyebutannya. Apa Masalah Anda dalam Menulis Buku? Antara huruf vokal a,i,u,e, dan o juga harus jelas. Jangan sampai saat membaca puisi justru terdengar seperti berbisik maupun bergumam. Puisi idealnya tidak dibaca demikian melainkan dibaca jelas dan cenderung tegas. Seperti seorang prajurit yang tegas dalam memberi aba-aba. 2. Memperhatikan Artikulasi Pada saat mempelajari tata cara membaca puisi maka dijamin akan mempelajari tentang artikulasi. Artikulasi dalam pembacaan puisi merupakan pengucapan lambang bunyi bahasa sesuai dengan pola-pola standar sehingga apa yang diucapkan mudah dipahami pendengar. Artikulasi dalam pembacaan puisi mencakup intonasi tinggi rendahnya suara dalam mengucapkan kata atau kalimat, pelafalan sebagaimana yang dijelaskan di poin sebelumnya, dan juga kefasihan dalam mengucapkan kata dan kalimat dalam puisi. Penguasaan terhadap artikulasi akan membantu membacakan puisi dengan baik. Yakni tegas dan memiliki intonasi yang naik turun sehingga membuatnya enak didengar sekaligus terkesan sangat estetik atau indah. Panduan Expert Menulis Novel Sampai Terbit penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini! 3. Ekspresi dan Mimik Cara membaca puisi sudah tentu tidak bisa dilepaskan dari ekspresi wajah atau mimik. Ekspresi diperlukan untuk menggambarkan segala bentuk rasa dari isi puisi yang dibacakan. Sehingga, pembaca puisi selayaknya sebagai pemain peran dalam sebuah pementasan drama atau teater. Dimana tidak hanya perlu menguasai pelafalan dan artikulasi saja, melainkan juga pandai berekspresi. Misalnya saja, saat membacakan puisi yang temanya sedih seperti mengusung tema kematian. Maka pembaca perlu membangun ekspresi wajah yang terlihat sedih lalu didukung dengan artikulasi. Seperti membuat suara saat menangis terisak. Sebaliknya, saat membacakan puisi yang menceritakan suatu kebahagiaan. Maka ekspresi pembaca puisi juga bisa mengikuti agar isi puisi bisa disampaikan dengan sangat jelas kepada pembaca. Menariknya, perubahan ekspresi wajah pada pembacaan puisi tidak terjadi secara intens. Sebab satu judul puisi biasanya menggambarkan satu perasaan saja. Sehingga saat membacakan puisi sedih, maka bisa melatih ekspresi wajah terlihat sedih dari awal. 4. Memainkan Gesture Tubuh Dalam membaca puisi, tidak hanya perlu bermain dengan ekspresi wajah yang disesuaikan dengan tema puisi tersebut. Melainkan juga bermain dengan gesture tubuh atau gerak gerik tubuh saat membacakan puisi. Tidak sedikit, pembaca puisi yang memanfaatkan sejumlah atribut di sekitarnya untuk mengekspresikan apa yang dirasakan oleh penulis puisi. Sehingga seorang pembaca puisi perlu memperhatikan gestur tubuh dengan baik. Saat bersedih maka perlu menunjukan gestur tubuh yang tampak lemas, tidak bertenaga, dan sejenisnya. Kemudian saat membacakan puisi dengan tema yang lebih ceria maka pembaca puisi bisa mengekspresikan kegembiraan dalam gerak-gerik tubuhnya juga. Tidak masalah jika pembaca puisi kemudian mencoba berkeliling panggung dan memegang beberapa benda di sekitarnya. Entah itu payung, vas bunga, dan unsur dekoratif lain di atas panggung tersebut. Gestur tubuh yang mampu mengekspresikan isi puisi akan membantu pendengar untuk memahami isi puisi tersebut. Bahkan bisa ikut menjiwai isi puisi tersebut. Saat puisi sedih dibacakan, mereka bisa ikut bersedih bahkan sampai meneteskan air mata. Namun, bicara mengenai gestur memang sebaiknya disesuaikan dengan apa yang diungkapkan dalam puisi. Artinya, jangan sampai berlebihan atau over acting karena justru bisa mengurangi kekhusyukan pendengar saat puisi dibacakan sehingga tidak bisa meresapi apalagi memahami. 5. Menguatkan Mental Cara membaca puisi yang baik berikutnya adalah berkaitan dengan mental. Mental disini bisa mengarah pada rasa percaya diri yang memang perlu dipupuk sejak awal. Apalagi untuk pembacaan puisi di hadapan banyak orang. Harus yakin bisa membacakan puisi dengan baik sehingga bisa berlatih dengan serius dan bisa fokus. Kemudian, dalam menumbuhkan rasa percaya diri ini perlu latihan dengan disiplin. Latihan bisa membuat segala hal menjadi lebih sempurna, prinsip ini tentu berlaku untuk proses pembacaan puisi. Jadi, mulailah mengatur jadwal latihan didampingi oleh mereka yang memang ahli dalam bidang bahasa. Misalnya didampingi oleh guru, dosen, maupun senior yang sudah mendapatkan asam garam pembacaan puisi. Latihan yang dilakukan jauh-jauh hari akan membangun kepercayaan diri. Sehingga mental menjadi lebih kuat dan siap membacakan puisi dengan sebaik mungkin. Mental yang kuat tentu perlu proses untuk dibentuk. Maka perlu menyiapkan diri dengan baik dan tidak takut untuk mencoba ikut lomba membaca puisi lain setelahnya. 6. Membaca & Memahami Supaya Tidak Salah Cara membaca puisi berikutnya adalah dengan membaca, dalam artian membaca keseluruhan puisi kemudian memahami apa isi puisi tersebut. Hal ini penting, agar bisa menyiapkan intonasi, ekspresi, dan lain sebagainya supaya sesuai. Kemudian, membaca puisi juga membantu mengetahui seluruh tanda baca di dalamnya. Biasanya puisi memang ditulis tanpa tanda baca, dan perlu diberi tanda baca sendiri untuk menentukan intonasi terbaiknya seperti apa. Sehingga dalam proses membaca bisa menambahkan tanda baca tersebut untuk mengetahui bagian mana saja yang perlu penekanan. Kemudian kata mana saja yang perlu diucapkan dengan nada suara yang datar atau biasa saja. Tambahan lainnya, adalah bisa menghafal isi puisi secara keseluruhan. Sebab selama latihan dijamin puisi tersebut dibaca berulang kali dan kemudian bisa hafal di luar kepala. Hal ini tentu menguntungkan, sebab saat isi puisi sudah dihafalkan dengan sendirinya. Maka membantu pembaca puisi menghindari pengucapan kata dan kalimat yang tidak ada di puisi tersebut. Sehingga tidak berpotensi mengubah maknanya. 7. Atur Pernafasan Agar Stabil Berikutnya dalam cara membaca puisi yang baik dan benar adalah mengatur pernafasan agar stabil. Ada kalanya, pembaca puisi memiliki nafas yang terengah-engah di tengah pembacaan puisi. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi intonasi bahkan ekspresi dan gestur tubuh selama membaca sisa bait puisinya. Pernafasan yang baik sangat penting agar semua aspek ini bisa dijaga dengan baik juga. Mengatur pernafasan bisa dimulai dengan latihan rutin membaca puisi, terutama puisi yang akan dibaca di hari H. Kemudian bisa juga dengan menjalankan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan, rajin olahraga, dan sebagainya. Selanjutnya adalah mempelajari atau berlatih teknik pernafasan, sebab ada kalanya membaca puisi menghadirkan sensasi seperti menyanyikan sebuah lagu. Perlu teknik pernafasan yang tepat agar bisa menjaga intonasi dan mencapai nada suara tertinggi dengan stabil. Bisa belajar teknik pernafasan diafragma, bisa juga dengan yang lainnya. Supaya tidak keliru dalam menentukan teknik pernafasan mana yang perlu dikuasai. Maka bisa berkonsultasi dengan senior maupun dengan ahlinya. Bisa ke guru maupun dosen. 8. Mengetahui Makna Puisi Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, mengatur intonasi sampai ekspresi menjadi cara membaca puisi yang baik dan benar. Supaya semua ini bisa dibentuk dengan baik dan memperjelas makna puisi. Maka seorang pembaca puisi perlu mengetahui makna dari puisi yang akan dibacakan. Mulai dulu dengan membaca puisi tersebut lalu mencari tahu maknanya dan memahami isinya tentang apa. Jika puisi yang dibaca menggunakan banyak istilah tidak umum seperti kata serapan, bahasa daerah, dan sebagainya. Maka bisa membubuhkan catatan yang berisi arti dari setiap kata asing tersebut. Sehingga saat dibaca lagi secara keseluruhan bisa tahu betul makna dari satu bait ke bait berikutnya. Makna puisi yang bisa dipahami dengan baik akan membantu menentukan intonasi. Pembaca biasa tahu bagian puisi mana saja yang nada suaranya perlu ditekan dan ditinggikan, direndahkan, dibuat lembut, dan sebagainya. Selain itu, juga membantu mengatur ekspresi. Kapan harus memasang wajah bingung, sedih, bahagia, dan lain-lain. Jadi, silahkan ketahui dulu makna dari puisi yang akan dibaca. Jika bingung silahkan bertanya pada mereka yang lebih paham, dicatat, dan kemudian dibaca ulang. Bisa jadi prosesnya membutuhkan waktu dan tentu perlu dilakukan agar pembacaan puisi bisa sempurna. Selain makna, puisi yang bagus juga memiliki unsur intrinsik yang benar. Beirkut Unsur instrinsik puisi. 9. Pakaian yang Mendukung Jika membahas mengenai tata cara membaca puisi yang benar maka tidak hanya melibatkan urusan vokal, ekspresi wajah, dan gestur tubuh saja. Perlu juga memperhatikan pakaian yang dikenakan saat membaca puisi di atas panggung. Kira-kira apa hubungannya? Jadi, usai mengetahui atau mencari tahu makna dari puisi yang akan dibawakan. Maka tinggal melakukan penyesuaian, salah satunya dari pakaian yang dikenakan. Misalnya, saat membacakan puisi yang sedih maka bisa memilih pakaian dengan warna gelap. Sehingga ekspresi, intonasi, dan gestur tubuh juga mendapat dukungan dari tema pakaian yang dikenakan tersebut. Pertanyaan Umum Cara Membaca Puisi Kejelasan pengucapan saat membacakan puisi disebut dengan?Pelafalan dan kefasihan dalam pengucapan pada saat membacakan puisi disebut artikulasi. Mengapa ekspresi saat membaca puisi harus sama dengan isi puisi yang dibaca?Dengan membawa ekspresi sesuai makna dan isi supaya para pendengar bisa memahami makna tersirat dari puisi serta bisa merasakan suasan yang dirasakan. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa membaca puisi tidak boleh sembarangan supaya baik dan bisa dimaknai oleh pendengarnya dengan mudah dan mendalam. Terdapat 9 cara membaca puisi yang benar, yaitu pelafalan yang tegas, artikulasi yang baik, ekspresi dan mimik yang mendukung, gerak tubuh, mental yang siap, membaca sebagian saja, pernafasan stabil, makna puisi yang harus dikuasai serta memakai pakaian yang mendukung tema puisi yang dibacakan. Setelah mengerti cara membaca, kalian bisa memilih teknik-teknik berikut yang sesuai supaya pembacaan puisi lebih keren lagi. Pembahasan lebih lengkap pada 3 teknik membaca puisi. Itulah 9 sembilan cara membaca puisi yang baik sekaligus bisa membantu mereka memahami makna dari puisi yang sedang dibacakan. Silahkan menerapkan semua cara yang dijelaskan untuk hasil sesuai harapan. Penghargaan terhadap puisi yang didasarkan pada pemahaman. Panuti Sudjiman, 19909 Penghargaan atas puisi sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi itu. Abdul Rozak Zaidan et al , 199435. Apresiasi puisi adalah kegiatan menggauli cipta puisi dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta puisi. S. Effendi, 19827 Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1APRESIASI DANEKSPRESI PUISIDrs. Puji Santosa, Utama/IV-EAngka Kredit Pengembangan dan Pembinaan BahasaKementerian Pendidikan dan Kebudayaan 21. Pengertian Apresiasi1 kesadaran terhadap nilai seni danbudaya;2 penilaian penghargaan terhadapsesuatu; dan3 kenaikan nilai barang karena hargapasarnya naik atau permintaan akanbarang itu bertambah.KBBI, 200162 32. Pengertian Apresiasi PuisiPenghargaan terhadap puisi yang didasarkanpada pemahaman.Panuti Sudjiman, 19909Penghargaan atas puisi sebagai hasil pengenalan,pemahaman, penafsiran, penghayatan, danpenikmatan yang didukung oleh kepekaan batinterhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisiitu.Abdul Rozak Zaidan et al , 199435 4Apresiasi puisi adalah kegiatanmenggauli cipta puisi dengansungguh-sungguh hingga tumbuhpengertian, penghargaan,kepekaan pikiran kritis dankepekaan perasaan yang baikterhadap cipta puisi.S. Effendi, 19827 5Pengertian PuisiPuisi adalah peristiwa kebahasaan yang tersaringdengan semurni-murninya untukmengekspresikan kepribadian dalam suatubentuk yang tepat dan selaras dengan watakyang diungkapkannya.Pada awal perkembangannya menunjukkan cirikhusus, seperti bahasanya terikat oleh irama,matra, dan rima, serta susunannya terikat olehlarik dan bait.Perkembangan selanjutnya ada puisi bebas tidakterikat oleh pola larik, bait, irama, matra, danrima, seperti puisi naratif dan puisi dramatik. MENGENAL PUISIPuisi adalah ungkapan hati, pikiran, danperasaan penyair atas berbagai hal dalamkehidupan yang dituangkan melalui kata-kataatau bahasa puitis.Puisi lama, seperti syair,pantun, dan gurindammemiliki berbagai formula yang baku dan harusditaati.Puisi modern, seperti balada, ode, dan himnerelatif lebih longgar aturannya, bahkan ada puisibebas yang tidak terikat berbagai aturan. 7Contoh PuisiBalada Nabi NuhGemuruh air jadi lautanGemuruh dunia yang tenggelamGemuruh air jadi lautanGemuruh dunia yang tenggelamWahai kaum yang nestapaWahai anakku yang malangWahai kaum yang nestapaWahai anakku yang malangOoh Nabi NuhTaufiq Ismail, 1994. Balada Nabi-Nabi, Gema Nada Pertiwi 8MENYESALPagiku hilang sudah melayangHari mudaku sudah pergiSekarang petang datang membayangBatang usiaku sudah tinggiAku lalai di hari pagiBeta lengah di masa mudaKini hidup meracun hatiMiskin ilmu, miskin hartaAkh, apa guna kusesalkanMenyesal tua tiada bergunaHanya menambah luka sukmaKepada yang muda kuharapkanAtur barisan di hari pagiMenuju ke abah padang bakti!Ali Hasjmy dalam Suyono Suyatno 2002 9TUHAN, KITA BEGITU DEKATTuhanKita begitu dekatSebagai api dengan panasAku panas dalam apimuTuhanKita begitu dekatSeperti kain dengan kapasAku kapas dalam kainmuTuhanKita begitu dekatSeperti angin dan arahnyaKita begitu dekatDalam gelapKini aku nyalaPada lampu padammuAbdul Hadi 1977, Tergantung Pada Angin 10KUPINTA LAGIHai pagi yang baru menjelangPulangkan imanku yang sudah hilangBerikan daku Cinta dan HasratSupaya aku boleh mendaratKulihat terang ...Meski tidak benderang...Sehingga gelap,Lambat laun kan lenyap! Tatengkeng. 2000. Rindu Pustaka Jaya 113. Kegiatan Apresiasi Puisi1 Kegiatan apresiasi langsung2 kegiatan apresiasi tidak langsung3 Pendokumentasian4 Kegiatan kreatif Kegiatan Apresiasi LangsungKegiatan yang dilakukan secara sadaruntuk memperoleh nilai kenikmatandan kehikmatan dari puisi yangdiapresiasi, meliputi1 Membaca Puisi2 Mendengarkan Puisi3 Menonton Pertunjukan Pentas Puisi Kegiatan Membaca PuisiKegiatan membaca puisi ini dilakukan secarasungguh-sungguh untuk memperoleh sesuatuyang ada dalam puisi yang dibacanya.Sesuatu itu berupa nilai-nilai yang dapat diambilmanfaatnya bagi kehidupan.Nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan itumemberikan arahan tentang perilaku,pandangan hidup, dan cara menyikapi sesuatudalam menghadapi kehidupan di dunia dan diakhirat nantinya. Bacalah puisi berikut!CITA-CITAKUCita-citaku agar menjadi bangsa muliahendaklah bangsaku berusaha supayaselalu sadar berbakti, beriman, bertakwaakan tuntunan dan pencerahan Yang Esaagar hidupnya berjalan di jalan benar nyataseluruh rakyat dapat hidup dengan sejahtera,merasa adil, makmur, tenteram, dan bahagia,serta dapat jaya dan masyhur ke penjuru agar menjadi bangsa cendekiawanhendaklah bangsaku maju tetap mengusahakansenantiasa kaya akan pelbagai ilmu pengetahuanoleh karena dengan ilmu menjadi pangkal kemajuanoleh sebab bodoh dan dungu membuat kesengsaraanhidup menjadi tersesat-sesat berada dalam kegelapan,dengan ilmu lahir dan batin jalan hidup jadi tercerahkan. Cita-citaku agar menjadi bangsa bijak berwibawahendaklah bangsaku senantiasa harus waspadaberhati-hati, cermat, teliti, meski tidak harus curigakepada siapa saja, terlebih itu kepada lain bangsatidak boleh begitu saja kita ini mudahnya percayaberkenan menyerahkan apa-apa, segala yang adakepada mereka, ternyata dia melakukan tipu dayaingatlah, riwayat menunjukkan lengah dan terlenaakan menjadi malapetaka, hancur sudah agar menjadi bangsa teguh sentosahendaklah bangsaku dapat merapat tampil ke mukasenantiasa dalam persatuan dan kesatuan bangsasehingga menjadi bangsa yang kokoh penuh dayamampu menjalin persaudaraan di antara kita semuamembulatkan kekuatan meraih cita-cita nan muliamencapai Indonesia Raya, jaya selama-lamanya. Cita-citaku agar menjadi bangsa unggul dan jayahendaklah bangsaku maju meningkat kualitasnya,senantiasa brilian, bernas, andal, dan juga primamampu dapat menjadi pelindung atas rakyat jelatamampu memberi rasa aman, damai, dan sejahteramampu dapat memimpin bangsa-bangsa di duniamemayu hayuning bawana menjadi teladan agar menjadi bangsa dihormati, diseganihendaklah bangsaku maju tampil sebagai pemberanimenegakkan keadilan dan kebenaran di muka bumimelawan segala tindak angkara murka dan korupsidengan jujur, tegas, bijaksana, adil sesama insanisehingga setiap orang yang ada di dunia ini nantiketika mereka mengucapkan nama Indonesiaakan dihinggapi rasa hormat, segan, dan setiamerasa bangga menjadi bagian dari hidupnya. Semoga saja berkenan, Tuhan Yang Mahakuasasenantiasa melimpahkan kasih, anugerah, karuniatuntunan, pencerahan, daya kekuatan lahir batin, jugaperlindungan pada kita supaya terwujud cita-cita muliaIndonesia mencapai puncak kejayaan 7 April 2013 Kegiatan Mendengar PuisiKegiatan mendengar puisi itu dapat berupamendengarkan pembacaan puisi ataumendengarkan deklamasi.Kegiatan mendengar puisi dengan sungguh-sungguh itu perlu adanya ketajaman pikiran danperasaan untuk menyimak puisi yang didengarkan.Artinya, seseorang yang melakukan apresiasiterhadap puisi itu perlu adanya konsentrasi diriuntuk mendengarkan puisi yang didengarkantersebut.Mendengarkan dapat secara langsung dari seorangyang membacakan atau dapat juga melalui radio,televisi, tipe recorder, ataupun komputer yangdilantangkan sound sistemnya. Kegiatan Menonton PertunjukanKegiatan menonton pertunjukan dapat berupamenonton pembacaan puisi, menonton deklamasi,dan menonton musikalisasi puisi.Menonton pertunjukan ini tidak terbatas padapementasan panggung saja, tetapi juga termasukmenonton lewat televisi, video, pemutaran cakrampadat CD, dan film di bioskop, serta film diinternet.Kegiatan apresiasi puisi dari sisi pertunjukan inimengajak apresiator menyaksikan pertunjukandengan pandangan mata kepalanya sendiri. Kegiatan Apresiasi Tak LangsungKegiatan apresiasi yang menunjangpemahaman terhadap puisi.Cara tidak langsung ini meliputi tigakegiatan pokok, yaitu1 mempelajari teori puisi,2 mempelajari kritik dan esai puisi,3 mempelajari sejarah puisi. 21Kegiatan mempelajari teori puisi termasuk apresiasi tidaklangsung karena yang dipelajari adalah konsep-konsep,kriteria, batasan-batasan, fungsi, dan teori-teori penelaahanpuisi.Mempelajari teori puisi hanya bersifat membantumemahami, menghayati, dan memberi penghargaanterhadap puisi.Sifat dari mempelajari teori puisi ini hanya memberi bantuanpemahaman terhadap puisi.Teori puisi sebenarnya layak dipelajari oleh para mahasiswadan guru untuk menambah wawasan atau pengetahuantentang puisi.Sebaliknya, untuk siswa atau murid di sekolah, dari sekolahdasar hingga sekolah menengah, lebih baik diberi apresiasipuisi secara langsung.Para murid atau siswa lebih baik langsung membaca puisi,langsung mendengar puisi dibacakan, dan langsungmenonton pertunjukan puisi dipentaskan. 22Mempelajari kritik dan esai puisi juga merupakankegiatan yang hanya bersifat membantupemahaman terhadap puisi.Dalam mempelajari kritik dan esai puisimahasiswa dan guru dibawa menuju ke kegiatanpenelahaan, pengkajian, penelitian, atau analisiskarangan yang membicarakan segi-segi tertentupuisi.Pembicaraan tentang puisi dapat berupa arikelyang termuat dalam surat kabar, majalah, bukuantologi esai, bahkan ada satu buku utuh yangmembicarakan satu puisi.Mempelajari kritik dan esai puisi juga menambahwawasan dan melihat bagaimana cara orang lainmemberi pertimbangan baik dan buruk terhadappuisi. 23Kegiatan mempelajari sejarah puisi juga bersifat apresiasitidak langsung, yaitu sekadar membantu pemahamanterhadap puisi dari sisi perkembangan dari satu dekade kedekade berikutnya, dari satu angkatan ke angkatanberikutnya, dan dari satu aliran ke aliran lainnya.Dalam mempelajari sejarah puisi mahasiswa/guru diajakmemahami konsep-konsep dasar angkatan, sejarah aliransastra, perkembangan jenis-jenis sastra dari berbagai segi,bahkan ciri-ciri struktur dan isi puisi setiap angkatan.Penulisan sejarah puisi tidak terbatas yang berbentuk buku,tetapi juga puisi yang dimuat dalam majalah, surat kabar,bahkan manuskrip yang hanya berbentuk naskah stensilan.Dengan mempelajari sejarah puisi calon apresiator akandibimbing mengenal ciri-ciri, kategori, dan konsep-konsepdasar puisi yang diapresiasi, termasuk sistem pengarang,sistem penerbitan, sistem kritikus, sistem formal, sistempengayom, dan sistem penyebarluasan puisi. Pendokumentasian PuisiUsaha pendokumentasian puisi juga termasuk bentukapresiasi puisi yang secara nyata ikut melestarikankeberadaan puisi.Bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap puisi dengancara mendokumentasikan puisi ini dilihat dari segi fisiknyaikut memelihara puisi, menyediakan data bagi mereka yangmembutuhkan, dan menyelamatkan puisi dari kepunahan.Kegiatan dokumentasi dapat meliputi pengumpulan danpenyusunan semua data puisi, baik yang berupa artikel-artikel puisi dalam surat kabar, majalah, makalah-makalah,skripsi, tesis, disertasi, maupun buku-buku puisi.Di Indonesia yang paling terkenal dokumentasi sastranyatermasuk puisi adalah Pusat Dokumentasi Sastra di Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya 73 JakartaPusat. Selain itu, ada juga dokumentasi sastra DS Moeljanto,dokumentasi sastra Korrie Layun Rampan, dan dokumentasisastra Suripan Sadi Hutomo. Kegiatan KreatifKegiatan kreatif juga termasuk salah satu kegiatanapresiasi puisi.Dalam kegiatan ini dapat dilakukan adalah belajarmenciptakan puisi, misalnya menulis puisi, menulisapresiasi atau kritik puisi, dan musikalisasi puisi.Hasil cipta siswa atau mahasiswa dapat dikirimkan dandimuatkan dalam majalah dinding, buletin OSIS, majalahsekolah, surat kabar, ataupun majalah sastra sepertiHorison.Selain itu, juga dapat dilakukan kegiatan rekreatif, yaitumenceritakan kembali puisi yang dibaca, yang didengar,atau yang ditontonnya. Kegiatan kreatif dan rekreatif jelasmenunjang pemahaman dan penghargaan terhadap puisi,yaitu mengajak mereka yang berminat untuk bergaul danmencintai puisi. 324. Tiga Tingkatan Apresiasi Puisi1 Seseorang mengalami pengalaman yang ada dalampuisi, ia terlibat secara emosional, intelektual, danimajinatif;2 Setelah mengalami hal seperti itu, kemudian dayaintelektual seseorang itu bekerja lebih giatmenjelajahi medan makna puisi yangdiapresiasinya; dan3 Seseorang itu menyadari hubungan puisi dengandunia di luarnya sehingga pemahaman danpenikmatannya dapat dilakukan lebih luas danmendalam.Yus Rusyana, 19792 335. Manfaat Apresiasi PuisiSetidak-tidak terdapat enam manfaat bagikehidupan ketika mengapresiasi puisi, yaitu1 manfaat hiburan,2 manfaat estetis,3 manfaat pendidikan,4 manfaat kepekaan batin atau sosial,5 manfaat menambah wawasan, dan6 manfaat pengembangan kejiwaan ataukepribadian. 346. PenutupDemikianlah pembicaraan kita ihwal pembelajaranapresiasi puisi, baik yang dapat diterapkan bagisiswa sekolah dasar hingga ke sekolah menengah,maupun bagi mahasiswa di perguruan tinggi.Inti sari metode dan keilmuannya ihwalpembelajaran apresiasi puisi itu pada dasarnyasama dengan pembelajaran apresiasi sastra yanglainnya, tidak jauh berbeda, hanya materi ataubahan apresiasi puisinya yang disesuaikan dengankondisi dan situasi sang apresiator. 35Pesan Khusus bagiPengajar Apresiasi PuisiPengajar apresiasi puisi harus1 profesional,2 pandai-pandailah menciptakan suasanabelajar yang dapat menyenangkan atautidak membosankan siswanya,3 kreatif dan aktif memilih materi atau bahanpembelajaran apresiasi puisi, dan4 mampu atau menguasai bidang garapannya. 36Kunci Keberhasilan/KesuksesanNilai Positip +1. Motivasi adasemangat/dorongandari dalam diri2. Kerja Keras tanpamengenal lelah, putusasa 99% transpirasi3. Tekun, rajin, banyakmembaca dan Faktor X Doa, Ibadah,Sembahyang 1%InspirasiNilai Negatif -1. Kambing Hitammenyalahkan oranglain, benar diri2. Kotombe mencari-carikejelekan orang lain,ngerumpi3. Penurunan Daya IngatPelupa, sakit ingatan4. BAKMI Bosenan, Aras-Arasen, Keset, Males,Isinan ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. Puisi pada dasarnya merupakan salah satu jenis karya sastra yang cukup populer untuk berbagai kalangan. Tak jarang juga, beberapa orang membacakan puisi untuk situasi tertentu, seperti pentas, hiburan, bahkan bisa juga digunakan untuk mengungkapkan perasaan kepada seseorang. Namun, membaca puisi tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa teknik yang perlu dipahami dan dikuasai agar seseorang mampu membacakan puisi sesuai keinginannya. Puisi diketahui merupakan jenis karya sastra yang memiliki irama, rima, penyusunan larik dan bait. Alhasil, teknik membaca puisi menjadi penting untuk memunculkan berbagai unsur tersebut menjadi sesuatu yang indah. berbagai unsur penting dari puisi untuk mampu menyampaikan sebagai unsur yang penting. Unsur-unsur tersebut membentuk suatu keindahan yang menjadi daya tariknya. Terlebih lagi jika dibacakan dengan tepat. Selain mampu menyajikan sebuah keindahan, ketika Kamu belajar mengenai teknik membaca puisi, secara tidak sadar Kamu juga bisa mendapatkan berbagai manfaat, misalnya seperti, pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan yang tersembunyi dalam puisi. Dengan membaca puisi, Kamu juga bisa memahami perasaan yang ingin disampaikan oleh penulis puisi atau biasa disebut penyair. Nah, dalam artikel ini akan disejaikan berbagai informasi tentang teknik membaca puisi, mulai dari interpretasi atau penafsiran, teknik vokal, hingga performance atau penampulan. Berikut ini adalah penjelasan dari tiga teknik membaca puisi tersebut. Yuk, simak selengkapnya. A. Mengenal PuisiB. Teknik Membaca Puisi1. Interpretasi2. Teknik Vokala. Intonasib. Jedac. Artikulasid. Pernafasan3. Performance atau PenampilanC. Contoh PuisiRekomendasi Buku & Atikel Terkait Teknik Membaca PuisiBuku TerkaitMateri Terkait Fisika A. Mengenal Puisi Sebelum kita membahas teknik membaca puisi, ada baiknya kita mengenal kembali tentang pengertian dari puisi. Membicarakan puisi, tentukan tidak lengkap kalau tidak membahas tentang beberapa penyair legendaris Indonesia, Sapardi Djoko Damono, Chairil Anwar hingga Rendra. Ketiga tokoh tersebut telah mengabdikan hidupnya untuk menciptakan banyak puisi yang luar biasa. Nah, untuk memulai proses belajar teknik membaca puisi, kita dapat memulai dengan memahami puisi singkat tentang cinta karya Sapardi Djoko Damono berikut ini, Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Setelah Kamu membaca puisi tersebut, Kamu pasti dapat memahami perasaan yang ingin disampaikan oleh penyair. Hal itu adalah daya tarik dari puisi. Puisi biasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang dengan media penggunaan kata-kata yang indah dan penuh makna. Pradopo mengungkapkan bahwa puisi pada dasarnya merupakan sebuah karya tulis yang disusun secara berirama untuk mengekspresikan pemikiran seseorang. Yang mana salah satu tujuannya adalah untuk bisa merangsang perasaan sekaligus imajinasi dari panca indera pembacanya. Oleh karena itu, tak heran apabila Kamu bisa ikut memahami perasaan yang diungkapkan oleh penyair. Apabila Kamu telah terbiasa memahami puisi, Kamu juga bisa membangkitkan imajinasi berdasarkan kata-kata dari karya tulis tersebut. Setelah penyair berhasil menciptakan sebuah puisi, biasanya karya sastra tersebut akan dideklamasikan atau dibacakan oleh seorang pembaca puisi. Seorang pembaca puisi biasa disebut dengan deklamator. Hal ini dilakukan agar puisi dapat tersampaikan secara luas kepada banyak orang. Seorang deklamator biasanya membacakan puisi dengan suara yang lantang dengan penuh penghayatan. Setelah mengetahui tentang puisi dan tujuan dari membaca puisi, pada bagian ini kita akan langsung membahas tentang apa saja teknik membaca puisi itu. Pengetahuan tentang teknik membaca puisi menjadi penting karena dapat menyampaikan makna sekaligus perasaan yang ada di dalam puisi secara lebih optimal. Tanpa teknik yang benar, membaca puisi tidak ada bedanya dengan pembaca puisi secara naratif, sehingga tidak mampu menggugah perasaan dan imajinasi dari pendengar. Nah, berikut ini adalah teknik membaca puisi yang telah berhasil rangkum. Menurut Utami, S., Sugiarti, Sutoro, & Sosa, A. 2008, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan ketika hendak mempelajari teknik membaca puisi, yaitu interpretasi atau penafsiran, teknik vokal dan penampilan. Yuk, kita bahas satu persatu! 1. Interpretasi Teknik membaca puisi yang pertama adalah interpretasi. Interpretasi sendiri merupakan salah satu kemampuan penting yang berkaitan dengan pemahaman terhadap puisi itu sendiri. Interpretasi dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam melakukan penafsiran atau penguasaan terkait arti kata, simbol, atau lambang yang dimasukkan dalam sebuah puisi oleh seorang penyair.. Salah satu kunci keberhasilan seorang deklamator dalam membacakan puisi adalah dengan memiliki kemampuan interpretasi yang tepat. Kemampuan interpretasi yang tidak tepat bisa membuat seseorang salah dalam memahami arti atau pesan yang ada di dalam sebuah puisi. Selain itu, interpretasi yang tidak akan sangat mempengaruhi teknik membaca yang lain dari segi vokal maupun penampilan. Jadi, interpretasi merupakan teknik membaca puisi pertama yang harus dikuasai oleh seorang pembaca puisi. Nah, berikut ini akan disajikan salah satu contoh puisi supaya Kamu dapat lebih melatih kemampuan interpretasi. Pada saat Kamu membaca suatu puisi, ada banyak sekali kata asing yang digunakan oleh penyair. Oleh karena itu, salah satu hal yang perlu dikuasai dalam teknik interpretasi adalah penguasan banyak kosa kata. Miaslnya dalam penggunaan kata “sedan” dari salah satu penggalan puisi yang berjudul Ibuku Dahulu ciptaan Amir Hamzah. Matanya terus mengawas daku walaupun bibirnya tiada bergerak mukanya masam menahan sedan hatinya pedih karena lakuku Tentu arti kata “sedan” dalam puisi berjudul Ibuku Dahulu itu bukan jenis mobil sedan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, “sedan” dapat diartikan sebagai isak atau suara tangis yang tertahan-tahan. Pemahaman arti yang benar dapat membuat seorang pembaca puisi menjadi lebih tepat dalam melakukan interpretasi. Dengan pengetahuan yang Kamu miliki tentang sosok ibu yang sedih hingga menahan tangis akibat perilaku anaknya dalam puisi itu, tentu saja akan semakin mempengaruhi bagaimana Kamu dalam menyampaikan pada saat membacakannya, mulai dari ekspresi, gerakan tubuh, hingga intonasi.. Tidak hanya mengetahui dan memahami arti dari setiap kata yang ada dalam sebuah puisi, Kamu juga harus mampu melakukan interpretasi atau penafsiran puisi secara menyeluruh. Barangkali ini akan cukup menyulitkan apabila Kamu menemui banyak puisi dengan gaya bahasa dan penulisan yang asing. Namun, di era teknologi seperti sekarang, referensi soal puisi pun banyak di internet. Nah, Kamu bisa memaksimalkan internet untuk memahami puisi yang hendak dibaca. Seorang penyair, penulis sekaligus profesor di Wayne State University dan University of Houston yang bernama Edward Hirsch pernah mengatakan bahwa salah satu hal yang perlu dilakukan oleh seorang pembaca puisi adalah dengan mencoba untuk membaca puisi secara pelan dan berulang. Menurutnya, puisi bisa lebih dipahami dengan membaca beberapa kali kata demi kata hingga seorang pembaca berhasil mendapatkan pemahaman lebih tentang puisi yang dibacanya. Nah, setelah Kamu mulai terbiasa untuk menafsirkan atau memahami makna dari puisi secara tepat, Kamu dapat melanjutkan untuk mempelajari teknik membaca puisi yang lain, yakni teknik vokal. 2. Teknik Vokal Teknik membaca puisi yang kedua adalah teknik vokal. Teknik merupakan salah satu teknik yang berhubungan mengenai kemampuan untuk membuat suara menjadi lebih jelas dan lebih sesuai dengan puisi yang dibaca. Nah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal agar seseorang bisa menghasilkan suara yang jelas dan baik. Tidak hanya itu, teknik vokal memiliki fungsi supaya pembaca puisi dapat menyampaikan berbagai makna atau penafsiran terhadap puisi kepada para pendengar. a. Intonasi Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal yaitu intonasi. Menurut Foy Ario, intonasi adalah kemampuan untuk mengatur keras atau lembut pengucapan suatu kata sehingga bisa menyajikan puisi secara tepat. Untuk memiliki kemampuan mengatur suara dengan baik, Kamu bisa menentukan kata yang dianggap penting sehingga dapat diberi penekanan ketika mengucapkannya. Penekanan kata-kata dalam puisi menjadi hal yang penting untuk dilakukan, hal ini biasa disebut dengan tekanan dinamik. Tidak hanya melakukan tekanan dinamik, dalam menyajikan intonasi yang baik juga ada teknik tempo. Teknik tempo sendiri digunakan untuk menentukan tingkat kecepatan atau kelambatan dalam mengucapkan suatu kata dalam membaca puisi. b. Jeda Hal kedua yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal adalah jeda. Sebagai karya sastra yang disusun dalam bentuk baris atau larik, salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh seseorang dalam membaca puisi adalah memberikan jeda ketika berada dalam pergantian barisnya. Jeda sendiri adalah cara melakukan pemberhentian sesaat dalam membaca puisi. Namun, apabila pemberian jeda dilakukan pada setiap baris puisi, tentu bisa mengakibatkan adanya efek terputus-putus. Hal ini bisa jadi mengganggu pendengar ketika hendak memahami atau menikmati pembacaan puisi. Nah, cara yang bisa Kamu gunakan untuk mengakali masalah tersebut adalah dengan mengikuti tanda baca yang ada di dalam puisi. Misalnya saja, seperti pada saat Kamu menemui tanda koma ,, maka kamu dapat memberikan penjedaan secara singkat. Sementara, apabila Kamu menemui tanda titik ., Kamu bisa lebih lama dalam melakukan penjedaan. Contoh penggunaan jeda yang tepat bisa Kamu lihat dari penggalan puisi Sajak Matahari karya W. S. Rendra berikut ini. Matahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang Krishna. Ia menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia! c. Artikulasi Hal ketiga yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal adalah artikulasi. Artikulasi dapat diartikan sebagai teknik untuk membuat suara menjadi lebih jelas pada saat mengucapkan setiap kata yang ada dalam sebuah puisi. Cara melatih artikulasi ini, Kamu bisa mulai mengucapkan secara jelas huruf-huruf vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/. Nah, teknik yang bisa Kamu lakukan agar suara bisa lebih jelas adalah dengan membuka dan membentuk mulut sesuai dalam huruf yang diucapkan. Misalnya, pada saat Kamu mengucapkan huruf /o/, maka mulut harus dibuka dan bibir dibentuk menyerupai lingkaran kecil. Kamu juga bisa mengucapkan huruf /a/ dengan memastikan mulut dan bibir membuka secara lebar. Kunci keberhasilan dalam melakukan artikulasi adalah dengan memperhatikan pengucapan di setiap huruf dalam puisi. d. Pernafasan Hal keempat yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal adalah pernafasan. Kemampuan dalam mengatur nafas dengan baik menjadi penting untuk mencegah kehabisan nafas pada saat membaca puisi. Salah satu teknik pernafasan yang bisa Kamu gunakan adalah nafas perut. Penggunaan nafas perut dapat dilihat pada saat perut mengembang saat menarik nafas. 3. Performance atau Penampilan Teknik membaca puisi yang terakhir ini berkaitan langsung dengan penampilan atau apa yang bisa dilihat oleh penonton. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan yang baik, yakni ekspresi dan bahasa tubuh. Pertama, ekspresi atau mimik wajah dapat menggambarkan tentang emosi seseorang. Secara otomatis, apabila raut wajah yang Kamu tampilkan adalah senang, tentu akan berbeda dengan raut wajah pada saat marah atau sedih. Sementara itu, bahasa tubuh dapat diartikan sebagai gerakan tubuh dari seseorang ketika membaca puisi. Salah satu contoh yang paling mudah yaitu gerakan mengepalkan tangan ke atas dengan tegas. Gerakan ini bisa menggambarkan perasaan penuh semangat dalam sebuah puisi. Oleh karena itu, penggunaan ekspresi wajah dan bahasa tubuh sangat membantu membantu untuk menjadikan penampilan Kamu lebih maksimal. Selain menggunakan ekspresi dan bahasa tubuh. Kamu juga perlu memiliki rasa percaya diri yang tinggi tampil membacakan puisi di hadapan banyak orang. Rasa percaya diri yang baik pada akhirnya akan membuat Kamu tampil lebih tenang. Selain itu, Kamu juga akan lebih santai dalam membaca puisi yang memerlukan penghayatan secara penuh dari puisi. Tak lupa, seorang pembaca puisi harus berani menatap mata penonton, hal ini adalah salah satu cara ampuh untuk menularkan emosi dari puisi kepada penonton. C. Contoh Puisi Setelah Kamu mengetahui berbagai teknik membaca puisi, berikut ini adalah contoh puisi yang dapat Kamu gunakan selama proses belajar membaca puisi. Selamat Belajar. Sajak Matahari – W. S. Rendra Matahari bangkit dari sanubariku. Menyentuh permukaan samodra raya. Matahari keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawala. Wajahmu keluar dari jidatku, wahai kamu, wanita miskin! kakimu terbenam di dalam lumpur. Kamu harapkan beras seperempat gantang, dan di tengah sawah tuan tanah menanammu! Satu juta lelaki gundul keluar dari hutan belantara, tubuh mereka terbalut lumpur dan kepala mereka berkilatan memantulkan cahaya matahari. Mata mereka menyala tubuh mereka menjadi bara dan mereka membakar dunia. Matahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang Krishna. Ia menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia! Guru – Kahlil Gibran Barang siapa mau menjadi guru Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri Sebelum mengajar orang lain Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan Sebelum mengajar dengan kata-kata Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain Bintang – Chairil Anwar Aku mencintai kelasmu Kamu membantuku tuk melihat Bahwa untuk hidup bahagia Belajar adalah kuncinya Kamu perhatian dan pandai Kamu memahami muridmu Kamu guru terbaik yang pernah ada Aku tahu itu dari awal kita bertemu Aku memperhatikan kata-katamu Kata-kata dari seorang guru sejati Kamu lebih dari teladan terbaik Sebagai guru, kamu adalah bintang Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Teknik Membaca Puisi ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

membaca puisi termasuk kegiatan membaca