CaraBudidaya Udang Sistem Bioflok nerupakan teknologi baru dalam sustem budidaya udang yang cukup diminati. Sebab jika dibandingkan dengan budidaya pada tambak ataupun kolam, budidaya udangam menggunakan sistem bioflok mampu menghasilkan kualitas udang yang baik serta juga mengatasi berbagai masalah kegagalan yang selama ini menghantui para
SistemBioflok menekan biaya pakan pada udang dengan cara memanfaatkan mikroba sebagai pakan sekaligus sebagai pengurai kotoran di kolam. Karena sejatinya pemberian pakan pada udang tidak seluruhnya dimanfaatkan udang, hanya sekitar 30%-50% yang digunakan dalam metabolisme tubuh, sisanya menumpuk di dasar tambak.
Sebelumteknologi biofloc diterapkan di tambak maka terlebih dahulu segala kebutuhan yang menunjang keberhasilan teknologi tersebut harus dipersiapkan dengan baik. Persiapan meliputi sarana tambaknya beserta perlengkapan peralatan yang diperlukan, kebutuhan energi serta kesiapan sumberdaya manusianya. Untuk itu, perlu adanya pelatihan khusus
Budidayaudang vaname intensif sistem bioflok merupakan satu di antara beberapa upaya untuk efisiensi biaya produksi, karena bioflok dapat dimanfaatkan sebagai dilakukan pengamatan volume bioflok dengan cara mengambil air tambak menggunakan tabung kaca kerucut (Imhoff cone) volume 250 mL, kemudian air dibiarkan selama 15-20 menit
Dilansirdari akun resmi kkpgoid, budidaya udang vaname menggunakan sistem bioflok memberikan berbagai manfaat sebagai berikut: efisiensi pakan hingga 63%. memaksimalkan pertumbuhan udang hingga 42%. meningkatkan bobot hingga 46%. meningkatkan kelangsunga hidup hingga 96,6%.
vgNwhNr. β Menurunnya kualitas air pada kolam atau tambak menjadi salah satu masalah yang sering dihadapi para pembudidaya udang vaname. Oleh karena itu sebagai upaya untuk menanggulangi masalah tersebut, dibuatlah sistem bioflok untuk budidaya udang vaname di tambak. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai cara budidaya udang vaname dengan sistem bioflok. Bioflok sendiri adalah campuran dari berbagai mikroba, fitiplankton, zooplankton, protozoa, detritus dan partikel organik. Secara umum teknik budidaya udang vaname menggunakan sistem bioflok menggunakan bantuan mikroorganisme yang sekaligus juga berfungsi sebagai pakan tambahan. Dilansir dari akun resmi kkpgoid, budidaya udang vaname menggunakan sistem bioflok memberikan berbagai manfaat sebagai berikut efisiensi pakan hingga 63% memaksimalkan pertumbuhan udang hingga 42% meningkatkan bobot hingga 46% meningkatkan kelangsunga hidup hingga 96,6% Tambak Langkah awal untuk budidaya udang vaname menggunakan sistem bioflok adalah persiapan tambak. Tambak yang baik untuk budidaya udang vaname memiliki kriteria sebagai berikut ukuran tambak disesuaikan dengan populasi udang yang akan dibudidayakan tambak harus mampu menampung air dengan baik tambak yang digunakan bisa menggunakan plastik HDPE atau semen budidaya udang vaname juga bisa menggunakan kolam tanah dengan syarat tanah yang digunakan tidak mudah terkikis oleh air karena dapat menyebabkan gangguan dan tidak maksimalnya pertumbuhan flok. kondisi air harus stabil dan dekat dengan sumber air bersih tambak dapat dibuat dengan kedalaman 1,2 -3 meter asalkan aerasinya bagus jumlah incir atau aerator yang digunakan harus mencukupi untuk memastikan asupan udang vaname terpenuhi Baca Juga Peluang Usaha dan Cara Budidaya Udang Vaname, Ikuti Tips Ini! 2. Memilih Jenis Bakteri Probiotik Selanjutnya adalah memilih jenis bakteri probiotik yang akan digunakan. Bacillus subtilis menjadi jenis bakteri yang banyak dipilih untuk budidaya udang vaname dengan sistem bioflok ini karena dikenal mampu menguraikan sistem nitrogen dengan baik. Selain itu, bakteri ini juga sangat mudah didapatkan di pasaran. 3. Membuat Starter atau Booster Bioflok Langkah ketiga dalam budidaya udang vaname menggunakan sistem bioflok adalah membuat starter atau booster bioflok. Pada prinsipnya, pembuatan starter bioflok ini hampir sama dengan fermentasi dengan menitikberatkan jumlah bakteri yang tumbuh. Peralatan dan bahan yang digunakan untuk pembuatan starter bioflok adalah sebagai berikut tabung erlenmeyer, petri dish, bak plastik, bak fiber dan kaporit untuk pembuatan starter sebaiknya dilakukan di ruangan steril untuk menghindari kontaminasi bahan organik seperti dedak, bekatul, tepung beras, tepung terigu dan molase sumber nitrogen berupa tepung ikan, tepung kedelai, kaldu dan urea garam non iodium dan vitamin B Kompleks ai 4. Pemeliharaan Flok di Tambak Pemeliharaan flok sebenarnya bisa dilakukan dengan mudah, namun harus tetap memperhatikan kesterilannya. Permasalahan yang sering terjadi pada budidaya udang vaname dengan bioflok ini adalah terkadang flok semakin berkurang diikuti oleh perubahan warna hijau pada air kolam pada tambak. Permasalahan tersebut bisa diatasi dengan menjaga kualitas air pada tambak. 5. Panen Udang Tahapan terakhir adalah memanen udang vaname. Panen udang dalam budidaya sistem bioflok dilakukan sesuai dengan jenis udang yang digunakan dalam budidaya. Secara umum, udang vaname dapat dipanen setelah berusia 6-8 bulan setelah tebar benih. Pemanenan dilakukan dengan terlebih dahulu membersihkan flok dari tambak dan selanjutnya barulah udang dijaring. Keberhasilan dalam budidaya udang vaname menggunakan sistem bifolok ini tergantung pada kesabaran dan kebersihan lingkungan tambak. Demikianlah cara budidaya udang vaname menggunakan sistem bioflok. Semoga informasi ini bermanfaat ya. ira
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saat ini masih banyak pembudidaya udang vaname yang mengalami kerugian dikarenakan budidaya yang dilakukan masih menggunakan sistem yang konvesional. Sistem buduaya konvensonal ini membutuhakan biaya yang besar dan waktu yang cukup lama, sedangkan udang vaname yang dihasilkan kurang juga sistem budidaya konvensional ini memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar karena air buangan hasil budidaya yang dibuang ke lingkungan yang banyak mengandung amoniak dan nitrogen sebagai hasil perombakan protein dan asam amino dari sisa pakan dan feses dari udan vaname itu beberapa cara teknologi budidaya udang vaname yang dilakukan untuk meningkatkan produksi udang vaname salah satunya adalah metode Bioflok. Di beberapa negara seperti Israel, Amerika Tengah, dan beberapa negara lainnya telah membuktikan keberhasilan teknologi bioflok baik untuk nila merah, udang vaname, dan udang windu. Budidaya udang vaname sistem bioflok di Indonesia telah dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia beberapa tahun terakhir ini. Teknik bioflok dapat memberikan keuntungan terutama dalam mempertahankan kualitas air dan efisiensi pakan 10%-20%. Udang vaname sebagai salah satu komoditas introduksi di Indonesia yang beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan cukup pesat. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP menargetkan kenaikan terhadap produksi udang sebesar 74,75% di tahun 2010-2014, yaitu dari ton menjadi ton. Dalam pencapaian target tersebut, peningkatan produksi udang akan diarahkan salah satunya pada udang vaname Litopenaeus vannamei.Mengingat udang vaname ini cukup potensial untuk dikembangkan, dan bisa jadi komoditas utama sektor perikanan untuk meningkatkan devisa negara. Dengan rata-rata hampir sekitar trilliun lebih nilai ekonomis dari komoditas ini setiap tahunnya. Indonesia sendiri menjadi negara ketiga terbesar setelah Thailand dan India sebagai pengekspor udang di pasar adalah panduan budidaya udang vaname air tawar yang dikutip dari trubus online. Dalam panduan ini, luas kolam budidaya yang dibutuhkan adalah sekitar 3 ribu meter persegi. Siapkan bak adapatasi dengan ukuran lebar 2 meter, panjang 3 meter, dan tinggi 1,5 meter. Ke dalam bak adaptasi ini masukkan air laut dengan salinitas antara 22 hingga 25 ppt dan ketinggian sekitar 50 sterilisasi air laut dengan kaporit kadar 30 ppm, lalu lakukan aerasi agar 5 hari, residu kaporit akan hilang. Saat itulah masukkan benur atau benih udang dari hatchery bersalinitas antara 25 hingga 28 ppt dengan kepadatan sekitar 100 ekor per meter air tawar ke dalam bak sehingga salinitas air di dalam bak berkurang 2 promil tiap hari. Penambahan air ini bisa dilakukan sampai rentang waktu 8 hingga 10 hari hingga alinitas air di bak mendekati salinitas di petak budidaya, sekitar 5 promil. Selama di bak adaptasi, berikan pakan 3 kali tambak pembesaran berukuran 3 ribu meter persegi lalu isi tambak tersebut dengan air tawar hingga 10 cm lalu sterilkan dengan kaporit kadar 30 itu, sehari sesudahnya, lakukan pemupukan untuk menumbuhkan plankton yang akan menjadi pakan 2 minggu atau setidaknya saat kecerahan air mencapai 30 hingga 40 cm, pindahkan benur dari bak adaptasi ke tambak pembesaran dengan kepadatan 50 hingga 60 ekor per meter budidaya, berikan pakan antara 4 atau 5 kali sehari. Jangan lupa berikan mikronutrien 3 gram per kilogram pakan setiap hari saat udang sudah berumur 10 hingga 30 hari. Frekuensi pemberian nutrien dapat diubah menjadi 2 kali sehari untuk udang vaname yang umurnya sudah lebih dari 30 100 hari, udang vaname sudah dapat dipanen. Ukuran udang vaname siap panen adalah sekitar 30 hingga 40 ekor per kilogram. Dengan tingkat kelulusan hidup 85 persen, petani bisa mendapat panen udang vaname sekitar 4,4 cara pengendalian bioflok Untuk mempertahankan pertumbuhan bakteri probiotik bioflok dilakukan dengan aplikasi bakteri secara rutin 2 kali seminggu. Adapun caranya sebagai berikut 1 Penyiapan pembiakan bakteri atau aktivasi Penambahan sumber karbon pada air tambak dengan dosis 2 - 5% dari total pakan yang telah digunakan dalam tambak. Sebagai contoh pakan harian 50 kg selama 4 hari telah menggunakan pakan 4 x 50 kg sebesar 200 kg maka penambahan molase adalah 2% x 200 kg = 4 Setelah penambahan molase dan teraduk merata dengan kincir dilakukan penebaran bakteri yang telah dibiakan atau diaktivasi. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Varietas udang vaname merupakan salah satu komoditas tambak yang paling besar minatnya di masyarakat Indonesia. Tak heran, berbagai cara dilakukan agar bisa mengembangbiakkan udang ini agar bisa memiliki nilai jual yang tinggi namun tetap dengan biaya yang rendah. Alih-alih menggunakan metode tambak udang secara tradisional dan konvensional, yakni dengan menggunakan kolam galian, sudah banyak petambak yang beralih menggunakan sistem bioflok. Bioflok sendiri di cap sebagai salah satu sistem yang efisien secara biaya. Yang menarik juga dari sistem bioflok ini adalah rendahnya tingkat limbah yang dihasilkan daripada tambak konvensional. Lantas, bagaimana bisa hal ini terjadi?Yang perlu diketahui, sistem bioflok sendiri dibangun tanpa menggali tanah terlebih dahulu. Media yang digunakan adalah kolam terpal diatas tanah, dimana ketinggian paling rendahnya adalah 1,2 meter dengan bentuk melingkar. Dari sini sendiri, bisa dikatakan bahwa biaya awal untuk melakukan investasi bisa dikatakan lebih rendah, mengingat tidak diperlukannya lahan yang luas untuk pembuatan tambak seperti pada umumnya. Apabila memiliki lahan baru yang masih berupa tanah padat, tidak diperlukan penggalian tanah yang mana biayanya tinggi. Selain itu, tambak pun dapat dilakukan dimana saja, tanpa harus berada pada dekat laut. Adanya proses nitrifikasi pada budidaya ini, dimana system ini dibantu oleh mikroorganisme berupa bakteri. Bakteri tersebut diubah menjadi bakteri baik pemakan nitrogen dari feses udang, yang mana nantinya dapat menghasilkan flok-flok untuk pakan dari udang itu sendiri. Apabila flok-flok ini nantinya sudah terbentuk, maka pembudidaya bisa mengurangi takaran pakannya. Pengurangan biaya pakan dari adanya flok-flok yang terbentuk bisa mengurangi biaya hingga menyentuh angka 20 sampai 30%. Dari aktivitas ini, air dari tambak inipun juga bisa kembali digunakan untuk kegiatan budidaya. Sehingga, dapat dipastikan bahwa sistem bioflok sendiri memiliki angka pencemaran limbah yang jauh lebih rendah daripada tambak sistem bioflok ini juga akan mengurangi tingkat kematian udang akibat penyakit, serta mempercepat laju pertumbuhan dari udang itu sendiri. Pada masa panen, hal ini tentunya akan memberikan keuntungan bagi para pembudidaya mengingat hasil yang diberikan dari tambak ini tidak hanya lebih banyak, akan tetapi juga memberikan hasil budidaya udang yang jauh lebih berkualitas daripada tambak konvensional. Nah, dengan adanya sistem bioflok ini, tentunya diperlukan dukungan manajemen, mulai dari pencatatan keuangan hingga pemantauan aktivitas dari para pekerja. Untuk itu, saya merekomendasikan anda, SIRIV. SIRIV adalah software yang akan membantu anda untuk mengatur dan memantau aktivitas dari kegiatan tambak hanya dari genggaman tangan. Cocok untuk anda yang memiliki tambak milenial yang menggunakan sistem bioflok tunggu tanggal launching dari SIRIV dan biarkan kami membantu meringankan anda. Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Daftar Isi1 Cara Budidaya Udang Sistem Bioflok Supaya Panen 1. Persiapan 2. Memilih Jenis Bakteri 3. Membuat Starter / Booster Share thisCara Budidaya Udang Sistem Bioflok β sebuah system teknologi baru pada pembudidayaan udang yang sangat diminati. Karena bila dibandingkan dengan cara budidaya tambak atau kolam, sistem bioflok ini dapat menghasilkan kualitas udang terbaik serta bisa mengatasi masalah kegagalan yang dihadapi petani udang. Berdasarkan teknis budidaya udang bioflok memanfaatkan bantuan mikroorganisme serta berfungsi untuk pakan tambahan. System ini bukan Cuma bisa menambah produktifitas petani udang. Apalagi system bioflok juga termasuk langkah yang stabil & berkelanjutan. Karena anda tak perlu mengganti air dalam kolam. Karena pada mekanisme bioflok ini akan memungkinkan nitrifikasi yang bisa mengurangi FCR sekaligus meminimalisir kemungkinan penyebaran penyakit dari udang dengan sistem bioflok ini akan mendukung dominasi pertumbuhan mikroorganisme pada kolam udang. Sesudah terbentuk dan dipertahankan, maka keberadaan bakteri akan lebih baik daripada bakteri yang terbentuk tadi akan membentuk flok, dan dapat bekerja melahap nitrogen dari kotoran maupun sisa pakan sampai 100 x lebih efektif dibandingkan gangang. Karena dia bekerja siang hingga malam tanpa terpengaruhi oleh perubahan dapat merubah limbah nitrogen jadi pakan bernutrisi tinggi untuk udang. Sehingga bisa dijadikan solusi tepat untuk petani udang. Inilah Cara Budidaya Udang Sistem Bioflok agar hasil panennya Persiapan TambakLangkah pertama harus dipersiapkan ialah tambak. Untuk criteria tambaknya bisa disimak berikut iniβ Sesuaikan ukuran tambak terhadap jumlah udang yang hendak dibudidayakan. β Tambak juga harus dapat menampung air secara baik atau tidak bocor. β Untuk memudahkan, maka dapat memanfaatkan bantuan plastik HDPE ataupun semen. β Bila mau menggunakan tambak tanah, pastikan dulu jika tanah tambak keras atau tak rawan longsor. β Selain itu, tanah tambak juga harus tak mudah terkikis karena arus air, itu bisa mengganggu serta tak maksimalnya pertumbuhan floc. β Tambak memiliki kedalaman cukup supaya bisa menambah jumlah udangnya. β Keadaan air juga harus stabil serta dekat terhadap sumber air bersih. β Minimal kedalaman tambak ialah 1,2 meter hingga 2 maupun 3 meter dengan catatan aerase nya harus bagus. β Taruh kincir air secara tepat di tambak supaya bisa memaksimalkan kinerja sekaligus menjaga kualitas air supaya tetap bagus. β Kincir airnya juga harus mencukupi kebutuhan untuk memastikan asupan oksigen udang bisa Memilih Jenis Bakteri ProbiotikElemen utama dari budidaya bioflok ini ialah bakteri probiotik. Untuk memperoleh bakteri probiotik anda bisa mendapatkan inokulennya secara mudah dipasaran. Karena sekarang sudah banyak yang menjual beberapa tipe bakeri probiotik komersil. Tipe bakteri probiotik pilihan para petani ialah Bacillus subtilis. Itu termasuk bakteri yang bisa menguraikan unsur nitrogen secara baik. Tipe bakteri ini pun mudah diperoleh karena sebagian besar produk probiotik terdapat kandungan bakteri ini. Bisa juga memilih bakteri jenis lainnya misalnya Bacillus careu karena tak hanya bisa membentuk floc bakteri tapi juga dapat mengendalikan pertumbuhan dari green algae. Disamping memilih bakteri penghasil floc, maka perlu menyiapkan juga bakteri isolat denitrifikasi. Tipe bakteri yang bisa dipilih diantaranya Bacillus licheniformis, bakteri Bacillus polymyxa, bakteri Lactobacillus, bakteri Nitrocomonas serta Membuat Starter / Booster BioflokBerikutnya adalah membuat starter ataupun biang untuk biofloc sendiri. Pada dasarnya pembuatan starter serupa dengan fermentasi. Jenis fermentasi yang umum dilakukan ditambak cuma menitikberatkan terhadap jumlah bakteri yang berkembang. Sementara dalam fementasi bakteri biofloc tersebut lebih banyak penekanannya, disamping jumlah bakteri, bakteri ini juga bertanggung jawab menjaga kualitas PHA yang dihasilkan supaya kualitasnya tetap terjaga serta tidak mati. Jadi, untuk persoalan ini harus menjaga pH berkisar 6, caranya selalu menambah larutan buffer serta menghindari resiko kontaminasi yang bahan yang harus dipersiapkanβ Kaporit, Tabung erlemenyer, bak plastik, petri dish, dan bak fiber. β Seluruh alat perlu disterilkan serta paling tidak dibersihkan memakai deterjen. β Sebagai tempat untuk membuat starter biofloc, lakukan di ruangan yang steril supada tidak terkontamimasi. β Hindari adanya orang lalu lalang masuk ruangan. β Beberapa bahan organik yang diperlukan seperti dedak, bekatul, tepung beras, molase, dan tepung terigu. β Membutuhkan sumber nitrogen diantaranya tepung ikan, urea, tepung kedelai, dan kaldu. β Vitamin B komplek dan garam non iodium. β Formula media; dedak yang halus seberat 3 kg, 2 liter molase, 1 kg tepung ikan, Β½ kg garam non iodium, 2 liter inokulen bakteri Bacillus subtiis, 10 butir vitamin B Kompleks serta 100 liter air. β Kemudian sterilkan air 150 liter pakai 50 ppm kaporit lalu biarkan hingga sehari semalaman. β Lebih dulu cek residu klorin, setelah siap, rebus air 15 liter diwadah berkapasitas 25-30 liter. β Sesudah mendidih, tuangkan dedak halus dengan tepung ikannya. β Kemudian aduk hingga 30 menit, lalu tuangkan molase. Disusuk dengan memasukkan garam beriodium lalu angkat dari pemanas. β Kemudian tuangkan di wadah fiber berkapasitas 120 liter lebih dulu isi air steril 85 liter. β Lalu cek suhu larutannya, bila dibawah 40 derajat langsung masukkan inokulan. β Tuangkan vitamin B komplek kemudian aduk secara rata. β Lalu tutup dengan kain hitam selama 2-3 harian. β Usahakan menjaga pH agar tetap diatas 6. Namun bila pH nya turun dibawah 6,5 dapat ditambahkan itu dia Cara Budidaya Udang Sistem Bioflok. Setelah itu semua dilakukan, anda tinggal merawatnya dan memanennya. Selamat jugaCara Budidaya Ikan Nila Bagi PemulaCara Menjinakkan Anjing Galak Bagi Pemula
5/5 2 Halo sobat Hadi Terpal, kali ini kami akan membagikan tips Cara Budidaya Udang Vaname dengan Sistem Bioflok yang memberikan keuntungan besar bagi pembudidaya ! Apalagi kalau beli kolam terpal bioflok nya di HADI TERPAL ! Sudah murah, kualitas bagus dan BERGARANSI ! Yuk simak baik-baik tips dari Hadi Terpal. 1. Siapkan Kolam Terpal Bioflok Siapkan media kolam terpal bioflok dengan diameter disarankan minimal 2 meter. Bentuk bioflok bundar maupun kotak, keduanya bisa digunakan untuk cara budidaya udang vaname dengan sistem bioflok. Anda bisa memesannya di HADI TERPAL, produsen kolam terpal bioflok terpercaya dengan harga sangat terjangkau di bandingkan yang lain. 2. Persiapan Air Budidaya Udang Masukkan air hingga setinggi 80 hingga 100 cm. Kemudian masukkan probiotik atau bakteri pathogen jenis POC BMW 5 ml/m3 di toko penyedia budidaya paling dengan bakteri prebiotic tetes tebu molase dengan sistem dosis sebanyak 250 ml/m3, kemudian tambahkan dengan dolomit sebanyak 150 hingga 200 cc saat malam hari. Kemudian Anda bisa mengambil airnya selama 7 sampai 10 hari sehingga bisa menumbuhkan bakteri mikroorganisame dengan baik. 3. Penebaran Bibit Udang Anda bisa membeli bibit udang vaname yang berkualitas dari pembudidaya udang yang sudah lebih professional untuk teknologi bioflok tambak udang. Anda jangan membiarkan ukuran bibit udang menjadi berbeda-beda. Pastikan Anda membeli bibit udang yang ukurannya sama besar sehingga tidak menimbulkan kanibalisme. 4. Pemberian Pakan Budidaya Udang Anda harus selalu mengecek aerator kolam dalam teknologi bioflok tambak udang, jangan sampai mati karena akan menghambat saluran air. Pakan dari teknologi bioflok memang sudah tersedia dengan baik. Pemberian pakan juga bisa disesuaikan. Anda bisa memberikannya ketika pagi dan sore dengan memperkirakan perut udang. Tapi jika sudah mulai terbentuk flok, kurangi pemberian pakan karena itu pakan alami. Anda dapat memperhatikan ini agar pembesaran udang dengan teknologi bioflok bisa terlaksana dengan baik. 5. Panen Udang Vaname Panen udang vaname setelah berumur berkisar 2-3 bulan. Anda bisa menggunakan metode serok atau jaring. Hasil panen udang menggunakan sistem bioflok sangat lebih besar kuantitas dan kualitasnya. Udang pun segar dan tidak bau tanah. Begitulah Cara Budidaya Udang Vaname dengan Sistem Bioflok yang memberikan keuntungan fantastis ! Baca juga Manfaat Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal BANTU KAMI AGAR MENJADI LEBIH BAIK Navigasi pos
cara budidaya udang sistem bioflok