Highquality Healthy Inside Fresh Outside-inspired gifts and merchandise. T-shirts, posters, stickers, home decor, and more, designed and sold by independent artists around the world. All orders are custom made and most ship worldwide within 24 hours.
HEALTHYINSIDE, FRESH OUTSIDE 1.Kita harus memelihara tubuh jasmaniah (olah raga, istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi) dan rohaniah 2.Allah tidak meminta agar kita kita memilih salah satu di antara keduanya, melainkan Allah menghendaki agar kita 3.Keterbatasan secara fisik
BeautyInside, Fresh Outside Jika kita mendengar kalimat diatas, maka yang muncul di ingatan kita adalah sebuah produk minuman kesehatan dengan Brand Ambassador nya adalah Miss Universe. Hal tersebut tidaklah salah Namun jika kita cermati kalimat diatas memilikin banyak arti khususnya untuk wanita Semua wanita pasti ingin cantik
Healthyinside Fresh Outside berbicara mengenai seharusnya didalam diri kita bertumbuh secara sehat, maka otomatis yang nampak diluarpun, buah yang dikecap dan dirasakan orang orang disekeliling kita adalah buah yang segar. Berbicara mengenai kehidupan manusia, kita diciptakan Allah secara Holistik atau utuh, menyeluruh, yaitu berbagai aspek
Inaddition it's value of activities undertaken geared toward up accomplishment in this field. for instance if the kid likes to bop, then the oldsters might have submitted it to les dance therefore he might hone his talent which will are available handy soon. additionally, the support of all members of the family would be needed to engender a sense of safety and boost the self worth of the
Vfq3f9X. Renungan Harian, Senin 04 Oktober 2021. Sebagai pengikut Kristus bukan sebuah pilihan bagi kita, namun sebuah keharusan bagaimana hidup kita menunjukkan buah buah pertobatan melalui kehidupan kita setiap hari. Kolose 19-12, Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, Dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, Dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. Perikop ini berisi tentang doa dan ucapan syukur Rasul Paulus kepada jemaat yang ada di Kolose. Rasul Paulus menyatakan 4 hal yang harus ada dan seharusnya terwujud didalam kehidupan rohani orang orang percaya yaitu Layak, berkenan, memberi buah, bertumbuh Ayat 10 Healthy inside Fresh Outside berbicara mengenai seharusnya didalam diri kita bertumbuh secara sehat, maka otomatis yang nampak diluarpun, buah yang dikecap dan dirasakan orang orang disekeliling kita adalah buah yang segar. Berbicara mengenai kehidupan manusia, kita diciptakan Allah secara Holistik atau utuh, menyeluruh, yaitu berbagai aspek hidup kita, aspek spiritual, emosi, sosial. Dan aspek ini harus bertumbuh secara bersama sama dan bertumbuh secara dengan sehat. Ada 3 aspek yang terdiri dari 7 dimensi. Aspek kognitif berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman akan iman Kristen, pemahaman theologi yang berkaitan dengan tindakan dan perilakuAffective kesehatan mental dan emosi Ketiga aspek ini adalah barometer untuk mengukur Spiritual Kristen. Jika salah satu aspek terabaikan, maka aspek yang lain akan terganggu. Aspek affective adalah aspek yang sering diabaikan. Padahal ini menentukan bagaimana tindakan, dan tutur kata kita. Amsal 423,Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Menjaga hati mengenali sisi masa lalu kita, dimensi emosi kita yang berpengaruh kepada seluruh aspek kehidupan Spiritualitas Kristen tanpa diintegrasikan dengan emosi yang sehat bisa mematikan-bagi diri anda sendiri, hubungan anda dengan Allah, dan orang orang disekitar anda. Peter Scazzero 10 Indikator Utama Spiritualitas yang Tidak Sehat Secara Emosi. Menggunakan Allah untuk lari dari emosi kemarahan, kesedihan, dan karena hal-hal yang dampak masa lalu terhadap masa hidup ke dalam sekat āsekulerā dan āsakralāKehidupan yang sibuk bagi Allah tanpa kebersamaan dengan Allah Doing vs. Being.Merohanikan kehancuran, kelemahan, dan tanpa batasan boundary yang perjalanan rohani orang lain. Kesehatan emosi dan kedewasaan rohani tidak dapat dipisahkan. Kedewasaan rohani yang sejati itu harus lahir dari kesehatan emosional kita. Layak, Berkenan, Memberi buah, Bertumbuh Keempat hal ini hanya akan terwujud didalam diri orang percaya, jika dimensi Affective atau kondisi emosional ditangani dan dipulihkan. Kerohanian Dinamis adalah Kehidupan spiritual yang dinamis dan intim dengan Allah dengan mempraktekkan disiplin rohani dan mengembangkan ritme kehidupan yang penuh komitmen pada Allah dan sesama. Mazmur 55, adalah Gambaran seperti apa mengenai dinamika dari spiritualitas Daud, relasinya dengan Tuhan sedinamis apa atau seintim apa Daud dengan Allah. Ayat 2,3, 17,23,24 menggambarkan hidup dan dinamisnya relasi Daud dengan Allah, sehingga dia bisa curhat dengan Allah. Keyakinan Daud muncul lahir dari hubungan yang dinamis dengan Allah. Berbicara mengenai spiritualitas yang sehat secara emosi, mengakui masih manusia, masih punya rasa, masih ada emosi, kecemasan, ketakutan, namun pada saat yang sama juga relasi yang dinamis dengan Tuhan, kerohanian yang dinamis dengan Tuhan menolong tidak tenggelam dalam emosi itu. Daud mengalami masa masa yang menyeramkan mencemaskan dan penuh tekanan, namun pada saat yang sama ada Pengharapan. Keyakinannya akan pertolongan Tuhan,bahwa tidak untuk selamanya orang benar akan melewati masa masa yang sulit, sebab Tuhan akan menolong. Menjadi umat Tuhan yang layak,berkenan, memberi buah, bertumbuh, dengan cara āmenjadi sehat secara emosi dan memiliki kerohanian yang dinamisā Tuhan Yesus Memberkati Rangkuman KhotbahPdt. Posuka Loke Post Views 147
Salah satu iklan minuman kesehatan memiliki tagline seperti ini 'healthy inside, fresh outside'. Aku melihat tagline ini tidak hanya tentang kesehatan jasmani, namun juga kesehatan rohani. Beberapa waktu lalu aku digelisahkan hal-hal terkait mengasihi sesama dan menerima diri sendiri. Kebanyakan kita lebih fokus pada 'bagaimana agar aku bisa mengasihi, menerima dan mengenal dia atau mereka'. Tuhan memang mengajarkan kita untuk saling mengasihi. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tapi ternyata, sering kali kita hanya fokus hanya pada kasihilah sesamamu manusia. Mengasihi diri sendiri? Terlupakan. Kasih seperti apa yang kita berikan kepada orang lain sedangkan untuk diri sendiri pun kita tidak bisa? Banyak orang berjuang utk bisa mengasihi orang lain. Tapi sudahkah kita mengasihi diri kita sendiri? Atau malah kita sedang mengasihani diri sendiri? Banyak orang berjuang untuk bisa menerima kelebihan dan kekurangan orang. Tapi sudahkah dia menerima kekurangan kita? Atau kita masih sering mengeluh, minder karna apa yang ada dan yang tidak sempurna di dalam diri kita? Banyak orang berjuang untuk bisa mengenal orang lain. Tapi sudahkah kita mengenal diri kita sendiri? Kita belajar Mengenal. Belajar Menerima. Belajar Mengasihi diri kita sendiri. Dalam perenunganku,aku menemukan tahapan ini untuk akhirnya kita bisa memiliki healthy inside. 1. Mengenal. Sebelum kita menerima dan mengasihi,kita harus bisa mengenal diri kita sendiri. Siapa saya? Kita harus belajar melihat siapa sih diri kita ini. Pribadi seperti apa sebenarnya kita ini. Apa kelebihan yang ada dalam diri kita. Apa kekurangan kita. Apa potensi yang masih tersembunyi dalam diri kita. Bagaimana respon kita terhadap situasi A, B, C dll. Apa yang 'palsu' dari diri kita . Kita harus belajar untuk mengenal diri kita sendiri. Belajar untuk perlahan melepas topengā yg selama ini kita coba pakai agar bisa diterima orang lain, Mengenal emosi diri sendiri. Seperti apa kita kalau lagi marah, sedih, senang dll. Mengenal interaksi kita dengan orang lain seperti apa sih kita kalau lagi bertemu dengan orang baru, teman lama, anak kecil, atasan dll. Mengenal cara berpikir kita. Seperti apa sih kita menyelesaian masalah, mengeluarkan ide-ide dll. Mengenal isi hati kita. Seperti apa sih perasaan kita kepada saudara, teman, seseorang, pekerjaan, hobby dll. Kita perlu mengenal diri kita sendiri. Kita perlu mengenal dari hari ke hari siapa sesungguhnya kita. And the important thing, we should know that God loves us. Pribadi yang mengasihi kita pertama kali, sebelum kita dan orang lain mengasihi kita. Di saat kita mengenal Dia yang mengasihi kita ketika Dia mengasihi kita berarti Dia sudah mengenal dan menerima kita, maka kita pun akan dimampukan untuk mengenal diri sendiri. Kita manusia berdosa yang Dia pulihkan. Kita manusia yang tidak sempurna, namun berharga di mata-Nya. Belajar untuk mengenal diri sendiri dan kita belajar untuk menerima diri kita sendiri. 2. Menerima. Ketika kita sudah mengenal siapa kita, maka kita pun harus belajar untuk menerima diri kita sendiri. Aku tahu bukan pekerjaan yang mudah. Menerima kelemahan kita tanpa rasa minder atau malu. Menerima kelebihan kita tanpa rasa angkuh. Menerima diri kita sendiri sebagaimana Tuhan telah menerima kita sebagai manusia berdosa. Kondisi fisik, cara berpikir, penampilan dan lain-lain sering kali menjadi kelemahan kita dan kita menganggap tidak memenuhi standard yang ada. Ketika kita menerima kelemahan kita itu bukan berarti kita tidak melakukan apa-apa. Bukan. Ketika kita menerima kelemahan yang dalam diri kita masing-masing berarti kita menerima akan keterbatasan kita. Kita menerima ketidakmampuan kita untuk harus sama seperti orang lain. Menerima kelemahan tidak selamanya kita harus diam. Ketika kita telah mengetahui apa kelemahan kita dan menerimanya, kita belajar untuk menemukan jalan lain terhadap kelemahan kita. Menjadikan kelemahan itu sebagai sumber kekuatan untuk melakukan pembaharuan yang lebih baik lagi. Jangan diam dalam perasaan aku tidak bisa melakukan apa-apaā. Itu salah besar bahkan bisa menghancurkan hidupmu. Terima dirimu sendiri apa adanya dan lakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan. Bukankah Tuhan memberikan akal budi bagi manusia? Gunakan anugerah yang diberikan kepada dirimu. Memaafkan diri sendiri. Banyak orang hidup dalam rasa bersalah. Rasa bersalah pada dirinya sendiri atau bahkan lebih bahaya memiliki rasa bersalah kepada Tuhan. Akhirnya mengkungkung diri dalam ketidakmampuan untuk hidup menerima diri sendiri. Belajarlah untuk memaafkan diri sendiri. Jangan hidup dalam rasa bersalah. Terima dirimu apa adanya. Kamu kurus atau gemuk. Kamu pendek atau kamu terlalu tinggi. Kamu tidak fashionable atau kamu kutu buku, apapun itu. Jangan malu jadi diri sendiri. Tak ada standard baku untuk hal-hal demikian di dunia ini. Belajarlah untuk memaafkan dirimu sendiri. Satu hal lagi, di saat Tuhan mengasihi kita, maka kita juga harus mengasihi Dia dan diri kita sendiri. Bawa dirimu kepada Tuhan dan berdamailah. Berdamai dengan masa lalu mu, berdamai dengan diri sendiri. Lukas 137 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Untukku pribadi, ini bagian dari menerima diri sendiri. Terakhir yaitu kita harus bisa mencintai diri kita sendiri. Ketika kita sudah mengenal diri kita dan bisa menerima diri kita dengan baik, saatnya kita mengasihi diri kita sendiri. Belajar untuk menghargai diri sendiri, menikmati diri sendiri dan bangga pada diri sendiri. Tidak usah menunggu moment besar untuk melakukan hal itu. Melalui hal-hal kecil ataupun pencapaian sederhana yang bisa kita lakukan, hargai itu. Bahagialah dengan dirimu sendiri dan sayangi hidupmu. Berikan rasa nyaman untuk dirimu sendiri. Jangan biarkan dirimu dijajah dengan 'standard' yang orang lain tetapkan. Jika kamu melakukannya, kamu tidak mengasihi dirimu. Kamu hanya menjadikan dirimu sendiri arena perang dan siap untuk terluka. Aku dan mereka tidak sama. Jangan memaksakan diri untuk sama seperti mereka. Mencintai diri sendiri berarti bersyukur dengan dirimu yang telah dibentuk Tuhan. Cintai dirimu sendiri tanpa syarat apapun. Bukankah mencintai dengan tanpa syarat akan lebih bahagia? Entah itu kamu sedang mencintai dirimu sendiri ataupun orang lain. Biarkan kamu mencintai dirimu sendiri apa adanya. Tanpa harus merasa tertekan ataupun merasa beban. Jangan memandang mencintai diri sendiri sebagai hal yang egois. Ini adalah langkah untuk kita belajar mengasihi diri sendiri lebih dahulu. Ketika kita sudah bisa mencintai diri kita sendiri, kita tidak akan mudah untuk menuntut orang lain menjadi sama dengan kita. Kita tidak akan mudah untuk menbandingkan dia dengan mereka. Mencintai diri kita sendiri menjadikan pribadi kita menjadi pribadi yang sehat. Pribadi yang menghidupi hidupnya dengan sehat. Saat kita belajar untuk mengenal, menerima dan mencintai orang lain, kita sudah memancarkan 'pribadi yang segar' untuk orang lain. Kita akan mengerti bagaimana harus berinteraksi dan berelasi dengan mereka. Bagaimana harus mengerti pribadi-pribadi yang berbeda dengan kita. Bahkan berbagi hidup dengan orang yang kita kasihi. Kita akan mengerti bagaimana mengasihi orang lain. āKasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiriā Matius 2239. Bukankah itu hukum yang kedua? Bagaimana cara kita mengasihi sesama jika kita tidak bisa mengasihi diri kita sendiri? Kita tidak akan bisa mencintai orang lain dengan baik jika kita tidak bisa mencintai diri kita sendiri dengan baik pula. Melibatkan Tuhan dan berfokus pada Tuhan, akan memampukan kita melangkah. Memiliki hidup yang sehat dari dalam diri dan kemudian memancarkannya keluar, kepada orang lain di sekitar kita. Be healthy! Be fresh! With love J
Healthy Inside, Fresh Outside. Bacaan 1 Rm 116 ā 25Injil Luk 1137 ā 41 DALAM dunia usaha, membangun sebuah kesan atau impresi sungguh sangat penting. Terutama dunia marketing sangat membutuhkan komunikasi dengan customer-nya. Slogan adalah sarana yang ampuh untuk berkomunikasi diantara mereka. Dengan slogan, sebuah korporasi membangun imageā serta berbicaraā kepada para customer. Ada salah satu produk kesehatan, menggunakan sebuah slogan untuk membangun impresi mereka. Healthy Inside, Fresh Outside Sehat di dalam segar di luar, dalam jiwa yang sehat maka akan membangun badan yang sehat. Demikian kira-kira impresi atau kesan yang akan ditanamkan kepada para customer. Dalam jamuan makan di rumah seorang Farisi, Tuhan Yesus menggunakan filosofi mirip dalam kalimat seperti slogan diatas. āā¦bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.ā Orang Farisi lebih fokus membangun impresi pada penampilan agar mendapat pujian orang lain. Mementingkan ketaatan tradisi dan aturan agar dipuji orang, namun lupa mencari pujian Allah. Tuhan Yesus mengingatkan mereka agar membangun hati sebagai dasar untuk hidup baik dan mendapatkan pujian Allah. Dalam suratnya kepada jemaat Roma, Rasul Paulus menegaskan bahwa sumber keselamatan itu hanya ada pada Allah lewat injil-Nya. Hal ini untuk melawan orang-orang Kristen Yahudi yang memaksakan jemaat Roma non Yahudi untuk melaksanakan Taurat agar mendapatkan keselamatan. āInjil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.ā Demikian kata Rasul Paulus. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Orang-orang Kristen Yahudi itu hanya fokus pada hal-hal yang lahiriah saja. Pesan hari ini Hati manusia sering kotor maka harus senantiasa dibersihkan setiap saat agar jiwanya sehat serta badannya pun sehat. Bukan supaya dilihat orang namun supaya terus bertumbuh dalam iman. āKepada Kristus yang tergantung di salib, kita harus memandang dengan iman, harapan dan kasih. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.ā
Connection timed out Error code 522 2023-06-15 034719 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d77d3fbaa2706e0 ⢠Your IP ⢠Performance & security by Cloudflare
Moving from the much beloved snacking and eating of Indonesian street food, to the soaring bubble tea craze in 2000s, the newest trend seems to have taken a different turn. Starkly different from the magnetic attraction towards devastatingly delicious food, the latest hype appears to lie in⦠healthy eating! According to a report by Food Industry Asia FIA and research firm IGD in 2020, almost all consumers 99% were interested in improving their diets [1]. This inclination seemed to have increased even more during the pandemic. Data from Bahtera Adi Jaya highlights that sales of healthy food on Tokopedia saw a six-fold increase in 2021. Yet at the same time, McDonaldās saw an increase of 170% in average daily transaction value [2]. So, junk food or healthy food? Letās take a look at the answers from the locals. Our research shows that a large majority 79% find a healthy diet very important to them. However, only 66% have implemented a healthy diet in their everyday lives. It appears that the main reason for eating healthy is to take care of their health, as answered by 83%. Additionally, 40% of our respondents cited weight loss as a reason. Considering the wide variety of famous Indonesian dishes that are deep-fried and high in carbs [3], it is rather unsurprising that majority of respondents 62% found it quite or very hard to main a healthy diet with common Indonesian food. One interesting point to note would be that female respondents generally face higher difficulty in maintaining a healthy diet. 54% of female respondents answered that they find it quite difficult to maintain a healthy diet with common Indonesian food compared to 46% of male respondents. In comparison, more male respondents 31% than female respondents 28% think that it is quite easy to do so. In a previous survey done by Snapcart on losing weight, the most popular type of program selected by 80% of respondents was managed diets. Particularly, 83% of female respondents chose managed diets as their preferred method, compared to only 67% of male respondents. Intriguingly, it appears that although female respondents are more likely to aim for weight loss via diets, more female respondents also find it harder to maintain a healthy diet. UPMC shares the science behind this. According to their review in 2018, it is harder for women to lose weight. Due to a lower metabolic rate, physiologically, women have an harder time shedding excess weight. Coupled with societal norms, where restaurants serve equal portion size for everyone, perhaps the odds are slightly against women in terms of weight loss via dieting [4]. Sources [1] Most Indonesians are health conscious and are open to healthier product reformulation [2] The Need for Health and Convenience Shape F&B Trends in Indonesia [3] Is Indonesian Food Healthy? 3 Tips For Weight Loss [4] 4 Factors That Make It More Difficult for Women to Lose Weight
healthy inside fresh outside artinya